Roma menjamu Cagliari pada Minggu (22/1). Seharusnya, Stadion Olimpico nanti menjadi kolam tripoin ke-10 beruntun yang dikail I Lupi di laga kandang Serie A musim ini.
Penulis: Beri Bagja
Rekor Roma di Olimpico sempurna musim ini: sembilan kemenangan dari sembilan pertandingan! Sebaliknya, Cagliari menelan delapan kekalahan dari 10 lawatan ke markas musuh.
Bentrokan kontradiktif ini bisa menguntungkan Roma, asalkan mereka tidak kehabisan akal mencetak gol.
Rekening gol pasukan Luciano Spalletti sedang seret. Mereka hanya dua kali menjebol gawang musuh dalam dua pekan terakhir melalui gol bunuh diri Armando dan aksi Radja Nainggolan (vs Udinese).
Penurunan ketajaman sepertinya dipengaruhi mampatnya rekening Edin Dzeko.
Sempat memukau dalam tiga bulan perdana kompetisi 2016/17, bomber Bosnia-Herzegovina itu hanya mencetak tiga gol dari 10 laga terakhir di liga.
Belum bisa dikategorikan krisis, tetapi kebiasaan Dzeko membuang-buang peluang bagus sudah masuk taraf mengkhawatirkan. Sky Sports mencatat Dzeko adalah pemain pertama di lima liga top Eropa yang telah menembus barier 100 tembakan musim ini!
Akan tetapi, dari total 101 tembakan, cuma lahir 13 gol.
Artinya, dia harus melepaskan rata-rata tujuh-delapan tembakan guna mencetak setiap gol. Spalletti sudah memberi Dzeko lecutan buat bangkit.
Namun, kebangkitan itu juga mesti tetap didukung sokongan giat dari Nainggolan cs. di lini kedua untuk si raja tembakan.
“Dzeko bermain baik lawan Udinese, tapi melewatkan dua peluang emas. Saya bilang kepadanya bahwa jika mendapatkan lima peluang dan mencetak dua gol, dia tak boleh puas dengan hal itu,” kata Spalletti dikutip dari Football Italia.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar