Saat kalah 1-2 dari Fiorentina pada Minggu (15/1/2017), Juventus bermain tanpa Miralem Pjanic. Jadi, apakah Juventus sangat membutuhkan kehadiran gelandang asal Bosnia itu?
Penulis: Riemantono Harsojo
La Gazzetta dello Sport pada edisi Selasa (17/1) menulis salah satu alasan kenapa penyerang Paulo Dybala kurang bersinar saat melawan Fiorentina. Media top di Italia itu menyebut Pjanic perlu ada di dekat Dybala.
Dalam dua laga Juventus pada tahun 2017, pelatih Massimiliano Allegri menduetkan Pjanic dan Dybala di belakang penyerang tunggal dalam formasi 4-3-2-1. Hasilnya, Dybala mencetak gol penalti saat Juventus mengalahkan Bologna 3-0 dan mengemas satu gol dan satu assist kala I Bianconeri menang 3-2 atas Atalanta di Coppa Italia.
Namun, ketika menghadapi Fiorentina, Pjanic hanya duduk di bangku cadangan sepanjang laga. Allegri beralasan otot paha sang gelandang mengalami masalah pada sesi latihan terakhir. Dybala pun didorong ke depan untuk berduet dengan Gonzalo Higuain.
Sebelum Allegri memberi penjelasan, banyak yang bertanya-tanya kenapa Pjanic tidak dimainkan. Soalnya, gelandang berumur 26 tahun itu adalah salah satu pemain terbaik Juventus musim ini.
Pada musim debut di Juventus, Pjanic sementara berstatus sebagai pemain Si Nyonya Tua yang paling banyak mencetak assist di Serie A musim ini dengan jumlah lima, sementara di Liga Champions dia membuat dua assist.
Dengan tujuh gol, yakni lima di Serie A dan masing-masing satu di Coppa Italia dan Liga Champions, Pjanic menjadi pemain tertajam kedua di tim setelah Higuain (16 gol).
Bukan hanya Dybala yang membutuhkan Pjanic. Higuain juga. Gol bomber Argentina itu ke gawang Bologna (9/1) berasal dari operan sang gelandang. Satu gol lain Higuain, ke gawang Cagliari (21/9), juga berawal dari assist Pjanic.
Pendapat Legenda
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar