Kemenangan lima gol tanpa balas yang diraih Barcelona saat menjamu Las Palmas di Camp Nou, Sabtu (14/1/2017), memanaskan kembali peta persaingan di jalur juara La Liga 2016-2017.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Terutama setelah keesokan harinya Real Madrid, sang pemimpin klasemen sementara Primera Division, takluk 1-2 dari Sevilla.
Tambahan tiga poin bagi Barca menjadikan jarak poin dengan Madrid tinggal berselisih dua. Sementara itu, Sevilla menyempil di antara mereka dengan perbedaan masing-masing satu angka.
Memang, Madrid masih menyimpan satu laga ekstra melawan Valencia. Namun, tekanan di kubu Madrid jelas meningkat.
Penyebabnya tak lain adalah kekalahan dari Sevilla memutus rangkaian rekor 40 laga tanpa kalah yang dijalani Madrid selama 284 hari.
Kaum pengusung optimisme menganggap kekalahan tersebut sebagai kerikil kecil yang mudah disingkirkan. Namun, ada bukti sejarah yang memperlihatkan efek domino dari sebuah kekalahan setelah rangkaian panjang tanpa kalah di musim 2014-2015.
Bagi Barca sendiri, apa yang telah atau akan dijalani Madrid ke depannya berada di luar kendali mereka. Yang lebih utama tentu upaya untuk terus meraup poin penuh di setiap kesempatan.
Laga kontra Eibar, Ahad (22/1/2017), yang bakal menutup paruh pertama musim, harus dioptimalkan oleh Andres Iniesta dkk.
“Sepanjang 2017, saya melihat performa membaik dari seluruh personel tim, meski harus diakui bahwa kami tak mendapatkan hasil yang lebih layak,” kata Luis Enrique di situs resmi klub.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar