Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Demam Tiga Bek di Premier League

By Anggun Pratama - Sabtu, 21 Januari 2017 | 02:34 WIB
Aksi selebrasi pelatih Chelsea, Antonio Conte, setelah timnya menang dalam laga Premier League di kandang Crystal Palace, Selhurst Park, London, 17 Desember 2016.
CLIVE ROSE/GETTY IMAGES
Aksi selebrasi pelatih Chelsea, Antonio Conte, setelah timnya menang dalam laga Premier League di kandang Crystal Palace, Selhurst Park, London, 17 Desember 2016.

 Musim ini sistem tiga bek menjadi sebuah tren menarik di Premier League. Kedatangan dua pelatih asal Italia, Walter Mazzarri dan Antonio Conte menjadi pemicu mencuatnya tren tersebut.

Sistem tiga bek memang bukan hal baru di Premier League. Akan tetapi, musim ini sistem tersebut konsisten muncul pada tiap hari pertandingan.

Mazzarri bersama Watford konsisten menurunkan 3-5-2 sejak awal musim, meski beberapa kali mencoba variasi lain. Hal itu bisa diprediksi mengingat hampir dalam seluruh karier kepelatihannya, Mazzarri menggunakan sistem 3-5-2.

Conte bersama Chelsea pun menggunakan sistem tiga bek, meski pada awalnya ia tak berencana memakai seperti itu. Pada awal musim, Conte memakai 4-1-4-1 atau 4-2-3-1.

Baru ketika memasuki 1 Oktober 2016, Conte mengubah sistem menjadi 3-4-3. Hasilnya luar biasa.

Total 13 laga berurutan Chelsea selalu menang. Chelsea lantas kalah dari Tottenham sebelum kembali menang 3-0 atas Leicester City pada 14 Januari silam.

Tim terbaru yang juga ikut-ikutan memakai tiga bek adalah Tottenham. Sudah tiga pertandingan terakhir pasukan Mauricio Pochettino memakai 3-4-3. Hasilnya adalah tiga kemenangan berurutan termasuk dengan mengalahkan Chelsea.

Rentetan tiga kemenangan Tottenham itu melanjutkan empat kemenangan terdahulu.

Pep Guardiola bersama Manchester City juga beberapa kali menggunakan sistem tiga bek, tetapi tak sesukses Conte dan Pochettino.

Tren tiga bek di Premier League unik karena ketika klub Serie A pelan-pelan meninggalkan sistem tersebut, Conte dan Mazzarri malah menularkan "wabah" itu ke Inggris.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X