Seperti musim 2016, Movistar Yamaha akan menjadi tim pertama yang memperkenalkan tunggangan anyar mereka. Kali ini Madrid menjadi kota peluncuran YZR-M1 terbaru.
Penulis: Arief Kurniawan
Ibu kota Spanyol itu dipilih karena merupakan markas sponsor utama tim Yamaha, Movistar. Valentino Rossi dan Maverick Vinales tentu saja bakal menjadi primadona peluncuran pada Kamis, (19/1/2017).
Bagi publik Spanyol, kehadiran Vinales di tim ini tentu sangat dinantikan. Maklum, selepas Jorge Lorenzo yang hijrah ke Ducati, Negeri Matador ini berharap mereka tetap memiliki pebalap bagus di tim papan atas.
Dengan demikian, Spanyol akan diwakili oleh empat pebalap di empat tim pabrikan utama yang pada musim 2016 semua terbukti mampu memenangi balapan.
Marc Marquez dan Dani Pedrosa di Honda, lalu Vinales di Yamaha, Lorenzo di Ducati, dan anak debutan Alex Rins di Suzuki. Komposisi ini sekaligus penegasan di mana posisi Spanyol di arena balap roda dua saat ini.
Bagi Yamaha, asa memang sangat tinggi mereka sedang rasakan saat ini. Maklum, pada debut tesnya di Valencia akhir tahun lalu, Vinales langsung menyita perhatian.
Dia bukan hanya cepat, tetapi juga konsisten membuat lap time bagus. Ini yang membuat Rossi senang dan tentu saja, khawatir.
Senang karena mereka adalah rekan setim dan khawatir lantaran Vinales bisa menjadi musuh dalam selimut The Doctor dalam perburuan gelar juara dunia 2017.
Konsistensi Rossi
Kalau M1 memang benar-benar menjadi motor yang sulit dikalahkan di musim 2017 ini, kekhawatiran Rossi tentu sangat beralasan. Maklum, usia mereka terpaut 16 tahun.
Kian ketatnya persaingan membuat Rossi bukan hanya butuh fisik yang bagus, tapi juga psikis. Musim MotoGP juga melelahkan. Makin muda usia tentu akan sangat menguntungkan dari sisi apa pun.
Terutama bila seorang pebalap memiliki skill hebat seperti Vinales. Pada pesan Tahun Baru yang dikhususkan bagi para penggemar Yamaha, Vinales mengatakan dia akan berbuat yang terbaik.
Gaya balap Vinales yang agresif juga akan menarik, mengingat selama ini duet Rossi dan Lorenzo memiliki tipe berlomba yang relatif sama dan gaya itu berbeda dengan Vinales. Ini pekerjaan rumah yang menantang bagi kru Yamaha.
Yang menarik bagi seorang Rossi, sejak kembali ke Yamaha setelah dua tahun di Ducati, dia sebenarnya sangat kompetitif. Hanya, dia selalu terbentur oleh seorang juara dunia.
Tahun 2013 dia perlu beradaptasi lagi dengan Yamaha, sehingga wajar bila ada di posisi empat di bawah Marquez, Lorenzo, dan Pedrosa. Namun, dia selalu menjadi runner-up dunia pada tiga musim berikut.
Kegagalannya menjadi juara dunia karena memang waktu itu Marquez (2014, 2016) dan Lorenzo (2015) sedang hebat. Konsistensi ini bakal menjadi pertaruhan hebat Rossi di 2017.
Keyakinan Vinales
Bagi Vinales, kepindahannya ke Yamaha pasti menguntungkan kariernya. Suzuki memang sedang berada pada grafik bagus setelah comeback ke MotoGP pada 2015, tapi Yamaha saat ini tetaplah tim yang paling bisa memberikan jaminan peluang meraih gelar juara dunia.
Hasil tes di Valencia itu adalah bukti di mana posisi Vinales pada 2017. Bila dia mampu memenangi balapan di awal musim ini, tentu itu bukan hal mengejutkan. Bahkan untuk meraih titel dunia sekali pun.
"Saya akan mengembalikan gelar juara dunia pebalap ke Yamaha," begitu keyakinan dan sekaligus pesan Vinales kepada para penggemar Yamaha.
Bagi Yamaha, menjatuhkan pilihan kepada Vinales adalah bukan hal sulit. Selain berbakat, dia pun memenuhi syarat sebagai kandidat juara dunia, konsisten. Vinales jarang membuat kesalahan saat balapan.
Ketika dia kalah dari Tito Rabat dalam perburuan gelar Moto2 2014, dia tak khawatir. Vinales memilih lebih dulu hijrah ke MotoGP bersama Suzuki yang juga comeback, sementara Rabat baru pada 2016. Dua tahun itulah yang menimpa Vinales dan bahkan berprestasi lebih hebat di MotoGP ketimbang Rabat.
Setelah peluncuran Kamis ini, kerja Yamaha kian intensif. YZRM1 itu sendiri akan digunakan pada tes pramusim pertama di 2017 akhir bulan ini di Sepang, Malaysia.
[video]http://video.kompas.com/e/5284672113001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.734 |
Komentar