Kiprah Manchester City dinanti di setiap bursa transfer pemain. Namun, mereka relatif dingin di bursa Januari ini sehingga kedatangan Gabriel Jesus, yang semestinya menjadi hal yang ditunggu, jadi terasa biasa-biasa saja.
Penulis: Christian Gunawan
Untuk pemain baru berusia 19 tahun, nilai transfer 27 juta pound menambah alasan para penggemar untuk menunggu pengaruh si pemain dalam tim.
Sebelum melakoni debutnya buat The Citizens, Jesus tak menutupi geger budaya yang jauh dari kehangatan sinar matahari di Brasil.
Anak Sao Paulo ini menunjukkan kegirangan di tengah cuaca dingin Inggris sampai menikmati salju di Manchester.
Namun, Jesus mungkin akan memastikan bahwa kenorakan itu terhenti di sana. Pemain yang mulai dilabeli Neymar baru ini berambisi memperlihatkan kematangan dalam usia muda.
Kisah Jesus pun sama seperti banyak anak Brasil yang mencuat dari wilayah miskin.
Lingkungan itulah yang menempa sikap tangguh. Kehidupan keras di Jardim Peri, Sao Paulo, plus sepak bola yang memenuhi jiwa dan raganya, membuat Jesus cepat dewasa sehingga menghargai lesatan dalam tempo kurang dari dua tahun.
“Pesepak bola tumbuh dewasa lebih cepat daripada orang lain. Saya cepat dewasa karena kesulitan dan tanggung jawab yang dipikul. Saya mencoba menyikapi kemajuan dengan kerendahan hati. Saya takkan membiarkan gelar menyilaukan mata,” ujar pemain bernama lengkap Gabriel Fernando de Jesus ini dikutip The Express.
"Orang memuja saya karena medali emas Olimpiade, tapi saya berkata: ‘Itu hanyalah sekeping medali'," lanjutnya.
Bagaimanapun, bakat besar membawa Jesus kepada kesuksesan secara kilat. Ia baru menjalani debutnya di Palmeiras pada Maret 2015.
Namun, setelahnya ia membantu Selecao meraih medali emas Olimpiade untuk pertama kali dalam sejarah, mencatat enam penampilan dan empat gol timnas, serta membawa Palmeiras menjadi juara Serie A Brasil dengan sumbangan 12 gol dari 27 penampilan.
Anugerah pemain terbaik Negeri Samba tampak layak didapatkan Jesus, yang juga menjadi anggota timnas Brasil U-20 yang menjadi runner-up Piala Dunia U-20 di Selandia Baru 2015.
Kepindahan ke Eropa tak menunggu waktu lama, bahkan cepat bak kilat.
[video]http://video.kompas.com/e/5283208638001[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.734 |
Komentar