Manchester United dan Liverpool harus berbagi satu poin setelah bermain imbang 1-1 pada Minggu (15/1/2017). Bek Liverpool, James Milner, mencetak gol pembuka dari titik putih (27') dan Zlatan Ibrahimovic menyelamatkan poin bagi tuan rumah dengan tujuh menit tersisa. Berikut adalah lima hal menarik dari laga di Old Trafford tersebut.
1. Konteks di klasemen Premier League
Keuntungan bermain di partai terakhir hari Minggu ini adalah kedua kubu sudah tahu tata letak tim rival mereka di klasemen. Hal ini berarti motivasi tambahan untuk meraup tiga poin.
Menyusul kekalahan besar Manchester City di Everton, pelatih Man United, Jose Mourinho, tahu bahwa kemenangan akan membawa Setan Merah sama poin dengan rival kesumat mereka itu untuk pertama kalinya sejak awal September.
Para fans pun meledak saat kick-off, mereka menyambut Zlatan Ibrahimovic cs dengan sangat meriah setelah tahu City runtuh di Merseyside Biru.
Hanya, penampilan Setan Merah kendur dibanding pekan-pekan sebelumnya dan hasil imbang membuat mereka harus puas tetap berada di posisi ke-6, tempat mereka di klasemen selama 10 pekan terakhir.
2. Paul Pogba merana di lini tengah Setan Merah
Pada babak pertama Paul Pogba salah melakukan operan pendek yang membuat Man United berada dalam tekanan, gagal menyelesaikan peluang satu lawan satu, dan melakukan handsball dari sepak pojok Liverpool yang membuat tim tamu unggul 1-0.
Siaran ulang menunjukkan bahwa Pogba 5 kali gagal menjaga orang yang seharusnya ia tempel, Dejan lovren, dari 5 situasi bola mati pada babak pertama. Salah satunya berbuah ke penalti Liverpool tadi.
Ia lalu beruntung tak masuk ke buku wasit setelah menarik jatuh Jordan Henderson di kotak penalti Liverpool ketika Man United mendapat sepak pojok. Wajar apabila laga ini adalah salah satu yang harus sang pemain hilangkan dari memorinya.
Nothing to see here, apparently... https://t.co/VJk9zW8lTy
— Liverpool FC News (@LivEchoLFC) January 15, 2017
3. Simon Mignolet mencegah bencana di lini belakang Liverpool
Dari kanan ke kiri pengawal lini belakang The Reds di partai ini adalah seorang debutan berusia 18 tahun (Alexander Arnold), bek yang sering membuat kesalahan (Dejan Lovren), pemain timnas Estonia (Ragnar Klavan), dan gelandang sayap (James Milner).
Kiper Simon Mignolet yang menjadi pencegah Liverpool kebobolan lebih banyak di Old Trafford. Ia memblok dengan sangat baik tembakan bebas keras Zlatan Ibrahimovic sebelum menghalau usaha satu-lawan-satu Henrikh Mkhitaryan dari jarak dekat.
"Saya melihat berulang kali di latihan bersama timnas Belgia bahwa ia seorang penghenti tembakan yang mumpuni," ujar Thierry Henry, pandit Sky Sports yang juga menjabat sebagai asisten Roberto Martinez, pelatih kepala Die Roten tersebut.
4. Kembalinya sosok yang dirindukan Liverpool
Philippe Coutinho created a chance within his first minute on the pitch. Instant impact. pic.twitter.com/50vyk45dYY
— Squawka Football (@Squawka) January 15, 2017
Playmaker Liverpool, Philippe Coutinho, kembali dari cedera dan langsung membuat lapangan tengah Liverpool lebih tenang.
"Sebelum ia masuk, saya mencatat Liverpool kehilangan bola 5-6 kali di sisi lapangan mereka sendiri. Tetapi, setelah masuk, ia senantiasa meminta bola dan menjaga possession. Ia bahkan langsung menciptakan peluang lewat umpan tariknya," ujar pandit Sky, Jamie Redknapp.
Para fans Liverpool pasti akan berharap sang pengatur serangan bisa kembali ke kebugaran terbaiknya pada saat Chelsea mengunjungi Anfield pada 31 Januari 2017.
5. Siapa bisa hentikan Zlatan?
Berkat golnya ke gawang Liverpool, Zlatan Ibrahimovic kini telah mencetak 10 gol dari 10 laga terakhirnya setelah gagal membobol gawang lawan dalam 6 laga sebelum itu. Terlebih lagi, gol tersebut adalah yang pertama ia cetak ke gawang Liverpool sepanjang kariernya.
Di usia yang sudah menginjak 35 tahun ini, sang striker terus menunjukkan diri sebagai sosok mengerikan yang dapat menghempaskan pertahanan tim Premier League mana pun. Liverpool adalah tim EPL ke-9 yang gawangnya telah ia koyak musim ini.
Menariknya, peruntungan sang striker yang tetap hijau dan tajam ini berbeda 180 derajat dengan mantan pelatihnya, Pep Guardiola, yang kesulitan beradaptasi dengan persaingan di Premier League bersama Manchester City.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar