Ada masa di mana tim nasional Kamerun dianggap sebagai kekuatan besar di Benua Afrika. Empat gelar Piala Afrika (1984, 1988, 2000, 2002) adalah sedikit bukti. Namun, belakangan prestasi Kamerun menurun drastis.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Alhasil, mereka tidak dijagokan menjuarai Piala Afrika 2017, hal yang juga terjadi di beberapa edisi terkini turnamen tersebut.
Tak hanya itu, kondisi internal yang kurang kondusif seperti banyaknya pemain senior yang menolak panggilan timnas hanya bikin pasukan Hugo Broos kian kerdil di mata publik.
Sejumlah bursa taruhan bahkan memprediksi Kamerun bisa tersisih pada babak grup Piala Afrika 2017. Mengalahkan Burkina Faso pada laga pembuka Grup A, Sabtu (14/1/2017), adalah langkah Kamerun buat menjawab keraguan publik.
Burkina Faso lawan yang tangguh. Runner-up Piala Afrika 2013 itu bahkan berperingkat FIFA lebih tinggi (50) ketimbang Kamerun (65).
Baca Juga:
- Man United Tak Pernah Menang 7 Kali Beruntun di Liga Sejak 2013
- Ahsan/Rian Akan Hadapi Wakil Tuan Rumah pada Babak Perempat Final China International
- Ini Alasan Manchester City Belum Bisa Mengumumkan Kedatangan Gabriel Jesus
Tangguh bukan berarti tak bisa ditaklukkan. Burkina Faso kalah dalam dua partai persahabatan mereka bulan ini, yakni 0-1 dari Maroko (4/1/2017) dan 1-2 dari Mali (7/1/2017).
Selain itu, rekor pertemuan berpihak pada Kamerun, yang memenangi dua pertemuan melawan Burkina Faso. Bentrokan terakhir kedua tim terjadi pada Juni 2015 di Burkina Faso dengan skor 3-2 buat Kamerun.
Pemain Kamerun yang sedang memperkuat Marseille, Clinton N'Jie, dapat menjadi kunci. Penyerang milik Tottenham itu pencetak dua dari tiga gol Kamerun ke gawang Burkina Faso.
[video]http://video.kompas.com/e/5280320737001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar