Kabar soal ketertarikan klub Liga Super China, Tianjin Quanjian, kepada striker Fiorentina, Nikola Kalinic, ternyata benar. Hal ini diakui CEO La Viola, Andrea Rogg.
Tianjin sempat dikabarkan telah melayangkan tawaran kepada Fiorentina untuk meminang Kalinic dengan mahar sebesar 40 juta euro (sekitar Rp 567 miliar).
Demi menarik minat Kalinic bergabung, Tianjin juga menawarkan gaji hampir 10 kali lipat, yaitu sebesar 12 juta euro (sekitar Rp 170 miliar) per musim.
Pemain berusia 28 tahun itu saat ini mendapat upah sebesar 1,3 juta euro (sekitar Rp 18,4 miliar) per tahun.
Meski tidak mengatakan telah menerima tawaran dari Tianjin, Rogg mengaku sulit menolak tawaran menggiurkan tersebut.
"China memiliki modal untuk berinvestasi dalam jumlah yang besar dan juga ada kebijakan politik dalam mengembangkan sepak bola di sana yang tentunya bisa memengaruhi seluruh pasar transfer," kata Rogg dikutip dari Football Italia.
"Sangat jelas bahwa tawaran tersebut sangat sulit untuk ditolak," ucapnya.
Baca Juga:
- Mantan Pelatih Timnas Inggris Meninggal Dunia
- Pulang Kampung, Bek Indonesia di Piala Asia 2000 Asyik Latih Pemain Muda
- Jadwal Pertandingan NBA Jumat (12/1/2017)
Hal ini tentu sangat menggiurkan bagi Fiorentina. Pasalnya, La Viola akan mendapat keuntungan dari penjualan Kalinic yang mereka datangkan dari Dnipro Dnipropetrovsk pada Agustus 2015 seharga 5,5 juta euro (sekitar Rp 87 miliar).
Selain menggiurkan bagi klub, Rogg juga mengatakan tawaran dari klub-klub China saat ini sangat menarik bagi pemain. Hal ini dinilai bisa menjadi ancaman bagi pihak klub.
"Para pemain akan membuat refleksi sendiri atas tawaran semacam itu yang disodorkan ke hadapan mereka," ujar Rogg.
"Jika seorang pemain disodorkan gaji sebesar 10 kali lipat dari yang ia terima saat ini, sudah jelas bahwa hal tersebut akan menciptakan masalah bagi klub pemilik sang pemain," tuturnya.
[video]http://video.kompas.com/e/5275816003001[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar