Sebagian besar wajah lokal tercantum dalam susunan tim terbaik Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Talenta-talenta sepak bola dalam negeri rupanya mampu memenangi persaingan dengan nama-nama asing yang mengadu nasib di Indonesia.
Penulis: Indra Citra Sena
Tercatat sembilan alias 82 persen dari 11 pemain pilihan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator TSC 2016 adalah pribumi.
Sepasang nama asing menghuni barisan depan, yakni juru gedor Sriwijaya FC, Beto Goncalves, dan striker Semen Padang, Marcel Sacramento.
Kejutan ada di sektor penjaga gawang yang ditempati palang pintu terakhir Bhayangkara FC, Wahyu Tri Nugroho. Dia terpilih kendati bukan menyandang predikat kiper paling minim kebobolan selama TSC 2016.
Total gawang Wahyu jebol 32 kali dalam 31 penampilannya bareng Bhayangkara FC (rata-rata 1,03 gol per laga).
Statistik pria berusia 30 tahun itu masih kalah bagus ketimbang kiper Persipura, Yoo Jae-hoon, yang hanya kemasukan 20 gol dalam 25 kali mentas (rata-rata 0,8 gol per laga).
Namun, Wahyu memiliki catatan mentereng. Dialah satu-satunya kiper yang mampu bermain lebih dari 30 pertandingan sekaligus paling banyak di TSC 2016, mengungguli Hery Prasetyo (Madura United; 28) dan Choirul Huda (Persela; 28).
Pencapaian Wahyu tergolong menakjubkan mengingat ia sempat setahun menghilang dari sepak bola pasca-pembubaran Liga Super Indonesia (LSI) 2015.
Dia baru turun gunung saat disodori kontrak oleh manajemen Bhayangkara FC di TSC 2016.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar