Ada motivasi lain di balik penampilan Riyad Mahrez bersama timnas Aljazair. Winger Leicester City itu bukan cuma mengejar cap di ajang internasional, tetapi juga membuat bangga almarhum ayah.
Mahrez ditinggal wafat sang bapak, Ahmed, sejak usia 15 tahun yang menjadi salah satu momen terberat dalam hidup sang pemain.
Ada satu wasiat yang disampaikan ayah Mahrez sebelum meninggal dunia. Ia berpesan agar sang anak membela Aljazair.
Mahrez lahir di Prancis, tetapi memiliki darah Aljazair dan Maroko. Hal tersebut membuat ia punya tiga kewarganegaraan.
Wasiat dari ayah membuat Mahrez menjatuhkan pilihan kepada Aljazair.
"Dia menginginkan saya bermain untuk Aljazair," ucap pria yang kini berumur 25 tahun itu, dikutip Sky Sports.
Baca juga:
- Di Asia Tenggara, Cuma Satu Pelatih yang Tak Mau Berikan Suara untuk Messi-Ronaldo
- Bintang Liverpool Dirampok, Harta Senilai Rp 1,1 Miliar Raib
- Mourinho: Jangan Samakan Saya dengan Dia
Di tengah kesibukan membela Leicester di Inggris, Mahrez tetap meluangkan waktu untuk mengunjungi makam ayahnya di Beni Snous, sebuah kota di Barat laut Aljazair.
"Ayah saya dimakamkan di sana. Jadi, saya sering pergi untuk menengoknya," kata Mahrez.
Sudah 27 laga dilakoni Mahrez bareng Aljazair. Piala Dunia 2014 menjadi turnamen internasional perdana bagi pria berpostur 178cm itu.
Mahrez pun dipercaya memperkuat Aljazair dalam Piala Afrika 2017. Ia bakal bahu membahu bersama rekannya di Leicester, Islam Slimani.
The Desert Warriors, julukan Aljazair, akan memulai perjuangan dengan menghadapi Zimbabwe pada laga perdana Grup B, 15
Januari 2017.
[video]http://video.kompas.com/e/5276874011001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Sky Sports |
Komentar