"Saya lebih baik memiliki dua ganda yang berkualitas daripada empat ganda yang biasa saja." Itulah salah satu kalimat yang disampaikan Eng Hian tentang apa yang akan dia lakukan sebagai pelatih kepala ganda putri di kepengurusan PP PBSI yang baru.
Penulis: Aprelia Wulansari
Demi mendapatkan pemain berkualitas, Eng Hian berniat membuat 12 pemain ganda putri bisa merasakan atmosfer kompetisi dan memiliki sifat kompetitif agar semakin matang serta siap bersaing.
"Mereka berkapasitas juara, tetapi mereka kurang memiliki sifat kompetitif dan lebih cenderung ke minder," ucap pelatih berusia 39 tahun ini.
Menggandeng psikolog pun dijadikan salah satu program Eng Hian. Namun, yang paling utama adalah dia membuat key performance index (indeks penilaian performa) bagi para atlet. Indeks itu akan terkait dengan promosi dan degradasi.
"Jadi, mereka harus memenuhi penilaian itu dengan evaluasi enam dan 12 bulan. Jika kurang dari standar 60 persen pada enam bulan, maka mereka akan didegradasi. Jika kurang dari standar 80 persen pada 12 bulan juga akan didegradasi," tutur mantan pemain ganda putra ini.
Eng Hian menerapkan pola hukuman dan penghargaan demi memecut motivasi dan semangat para pemain. Apalagi, Eng Hian memang berniat mencari ganda utama, tak lagi pemain pelapis.
Sementara itu, Nitya Krishinda Maheswari, yang tengah menjalani masa pemulihan pascaoperasi, dipastikan akan absen dari beberaoa turnamen. Peraih medali emas Asian Games 2014 bersama Greysia Polii itu diperkirakan akan kembali pada pertengahan tahun ini.
Tanpa Nitya, Greysia akan dipasangkan dengan Rosyita Eka Putri Sari. Turnamen pertama duo ini adalah Thailand Master di Thailand, 7-12 Januari.
“Thailand menjadi turnamen pertama mereka. Kita akan lihat performanya sampai sejauh mana,” ucap Eng Hian.
[video]http://video.kompas.com/e/5276874011001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.732 |
Komentar