Samir Nasri buka-bukaan soal mantan klubnya, Arsenal. Gelandang yang tengah menjalani masa pinjaman di Sevilla itu menganggap tim berjulukan The Gunners terlalu irit dalam belanja pemain.
Nasri datang ke Arsenal pada 2008 dari Olymique Marseille. Tiga tahun di sana, tak satu trofi pun diraih sang gelandang. Kering gelar membuat ia hengkang ke Manchester City.
Selama Nasri bermain di Emirates Stadium, Arsenal total hanya menggelontorkan sekitar 37 juta pounds atau Rp 599 miliar di bursa transfer.
Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibanding pengeluaran Manchester City (237 juta), Liverpool FC (124,2), dan Chelsea (124) dalam periode yang sama.
Menurut Nasri, ketidakmampuan Arsenal bersaing dengan tim-tim langganan juara disebabkan karena mereka enggan mengeluarkan dana besar untuk memboyong pemain bintang.
Baca juga:
- Di Asia Tenggara, Cuma Satu Pelatih yang Tak Mau Berikan Suara untuk Messi-Ronaldo
- Bintang Liverpool Dirampok, Harta Senilai Rp 1,1 Miliar Raib
- Mourinho: Jangan Samakan Saya dengan Dia
"Publik juga harus memperhitungkan fakta bahwa ketika saya masih di Arsenal, kami tidak mengimbangi Chelsea atau Manchester United (dalam hal belanja pemain)," ucap Nasri kepada Onze Mondial.
"Para bos di klub selalu menginginkan keuangan sehat dan tak pernah mau terlilit utang. Jadi, mereka tidak merekrut pemain seperti yang dilakukan klub lain," tutur pemain berusia 29 tahun itu.
Keputusan Nasri untuk angkat koper dari Arsenal ternyata tepat. Bersama City, ia dua kali kampiun liga dan sekali Piala Liga.
Bagaimana dengan nasib Arsenal? Selepas kepergian Nasri sampai sekarang, skuat asuhan Arsene Wenger tersebut hanya meraih dua titel dan semua didapat dari ajang Piala FA.
"Sejak saya pergi, mereka memenagi dua trofi. Sejatinya, semua piala bagus untuk didapatkan," kata Nasri.
Arsenal sendiri sudah 12 tahun tak meraih trofi Premier League. Kali terakhir mereka melakukannya adalah pada musim 2003–2004.
The Gunners saat itu masih memiliki pemain-pemain kelas dunia macam Thierry Henry, Robert Pires, Sol Campbell, Gilberto Silva, dan Jens Lehmann.
[video]http://video.kompas.com/e/5272442211001[/video]
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Onze Mondial |
Komentar