Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tren Juventus, Kendor pada Awal Tahun

By Rabu, 11 Januari 2017 | 12:15 WIB
Daniele Rugani tengah merayakan kemenangan dengan Claudio Marchisio pada akhir laga Serie A antara Juventus kontra Atalanta di Juventus Stadium, 03 Desember 2016.
VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES
Daniele Rugani tengah merayakan kemenangan dengan Claudio Marchisio pada akhir laga Serie A antara Juventus kontra Atalanta di Juventus Stadium, 03 Desember 2016.

Di balik lima scudetto berturut-turut, Juventus punya catatan minor di tengah-tengah kompetisi. I Bianconeri cenderung kehilangan poin saat kompetisi berlanjut usai pergantian tahun, tepatnya antara akhir Januari hingga awal Februari.

Penulis: Lariza Oky Adisty

Catatan mereka pada musim 2011-2012 bisa menjadi contoh. Sampai pekan ke-17 (8/1/2012), Juve meraup kemenangan 1-0 atas Lecce. Namun, sepekan berikutnya, mereka ditahan seri 1-1 oleh Cagliari.

Gianluigi Buffon dkk kembali kehilangan prospek tiga poin pada pekan ke-21 dan 22. Juve hanya sanggup bermain imbang tanpa gol, masing-masing melawan Siena (5/2/2012) dan Parma (15/2/2012).

Bak deja vu, tren tersebut terulang lagi pada musim berikutnya. Pada 2012-2013, mereka dua kali seri dan dua kali kalah pada periode Januari-Februari.

Kekalahan ketiga dan keempat Juventus di musim tersebut terjadi melawan Sampdoria (2-1; 6/1/2013) dan AS Roma (0-1; 16/1/2013).

Dua kekalahan tersebut mengapit hasil seri 1-1 melawan Parma (13/1/2013) dan Genoa (26/1/2013).

Mengapa hal itu bisa terjadi? Tuntutan tampil di ajang lain bisa jadi penyebab utama. Pada 2012, misalnya, Juventus harus meladeni AC Milan pada leg pertama semifinal Coppa Italia.

Pertandingan itu berlangsung pada 8 Februari 2012 atau tiga hari setelah bermain melawan Siena dan satu pekan sebelum laga kontra Parma di Serie A.

Jadwal padat Juventus di awal tahun terulang lagi pada musim 2012-2013. Juve kembali bertanding di Coppa Italia, tepatnya pada babak 8 besar melawan AC Milan.

Pertemuan itu terjadi pada 8 Januari, atau di tengah-tengah dua laga Serie A kontra Sampdoria dan Parma. Kelihaian Juventus bertanding di multiajang baru terasa pada musim 2013-2014 dan seterusnya.

Pada musim 2013-2014, Juventus hanya seri dua kali di awal tahun, yaitu pada pekan ke-21 melawan Lazio dengan skor 1-1 (25/1/2014) dan 2-2 melawan Hellas Verona (9/1/2014).

Hasil seri kontra Lazio terjadi empat hari setelah Juve tersisih dari perempat final Coppa Italia.

Baca Juga:

Musim 2014-2015 juga Juve hanya dua kali hanya meraup hasil imbang. Tepatnya, 0-0 kontra Udinese (2/2/2015) dan 2-2 melawan Cesena (15/2/2015).

Lagi-lagi, hasil imbang melawan Udinese terjadi hanya berselang beberapa hari dari pertandingan di Coppa Italia.

Catatan terbaik terjadi pada musim 2015-2016. Juventus hanya sekali gagal menang pada dua bulan pertama tahun baru. Tepatnya, saat mereka diimbangi Bologna tanpa gol, 19 Februari 2016.

Memasuki dua bulan pertama 2017, Juventus akan menghadapi sejumlah lawan berat, termasuk Fiorentina (15/1/2017), Lazio (22/1/2017) dan Inter (5/2/2017). Belum menyebut laga 16 besar Liga Champions pada ujung Februari.

Periode Januari-Februari akan menjadi ujian besar bagi misi Claudio Marchsio dkk melanjutkan dominasi mereka di Serie A.

[video]http://video.kompas.com/e/5270944198001[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA No.2.732


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X