Sesaat setelah ditunjuk sebagai kepala bidang pembinaan dan prestasi pada 4 Desember 2016, Susy Susanti langsung menyebar "lowongan" pelatih untuk menangani program pelatihan nasional bulu tangkis 2017. Tak butuh waktu lama, puluhan berkas pelamar sudah menumpuk di mejanya.
Penulis: Persiana Galih
Susy hanya membuka lowongan bagi para pelatih lokal. Baginya, Indonesia memiliki pelatih dengan kualitas internasional. Dari puluhan pelamar, hanya 25 pelatih yang ia rekrut. Mereka adalah 10 pelatih kategori utama, 10 pelatih kategori pratama, dan lima pelatih fisik.
"Kami menyaring para calon pelatih itu, lalu melakukan wawancara. Kami harus tahu program apa saja yang mereka tawarkan untuk membawa perbaikan. Ya, kurang lebih ini seperti lelang jabatan," tutur Susy, saat ditemui BOLA di Cipayung, medio pekan ini.
Para pelatih itu masing-masing dikontrak selama dua tahun meski dipersiapkan hingga 2020.
Mereka dituntut untuk menyabet prestasi di beberapa ajang selama 2017, seperti All England, Piala Sudirman, SEA Games, dan beberapa kejuaraan dunia baik di level senior dan junior.
Tunggal Putri
Dari kuota 25 pelatih, hanya satu lowongan yang belum terisi, yakni pelatih tunggal putri. Menurut Susy, Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) menaruh perhatian khusus pada nomor tersebut.
"Salah satu yang mendasarinya ialah karena belakangan nomor tunggal putri mengalami kemunduran. Hal ini mesti segera diperbaiki," kata peraih emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Oleh sebab itu, Binpres PBSI memasang beberapa syarat khusus untuk lowongan pelatih tunggal putri.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar