Atletico Madrid racikan Diego Simeone konsisten memainkan skema 4-4-2. Formasi tersebut membutuhkan peran dua gelandang sentral. Terkait hal itu, Simeone tengah pusing karena stok gelandang tengah Los Colchoneros kini menipis.
Penulis: Sem Bagaskara
Augusto Fernandez sudah meringkuk di ruang terapi sedari September 2016 akibat cedera ligamen parah. Tiago Mendes terus bermasalah dengan lututnya.
Tenaga Thomas Partey tak akan bisa dipakai Atletico pada periode awal 2017 seiring partisipasi sang pemain di Piala Afrika bersama Ghana.
Alhasil, kini Simeone hanya punya Gabi Fernandez di pos gelandang sentral. Koke dan Saul Niguez memang bisa menyisir wilayah tengah, tetapi sejatinya mereka berdua adalah pemain sayap.
Problem itu segera diantisipasi oleh Simeone. Caranya bukan dengan meresmikan rekrutan gelandang anyar di bursa transfer musim dingin, tapi memberikan peran baru kepada Jose Maria Gimenez.
Gimenez merupakan andalan Simeone di jantung pertahanan Atletico. Akan tetapi, krisis gelandang tengah memaksa Simeone memutar otak. Sang bek asal Uruguay disulap Simeone menjadi gelandang sentral.
Gimenez sudah melakukan "pemanasan" dengan mentas sebagai penghuni sektor tengah dalam duel leg II melawan Guijuelo (4-1) di 32 besar Copa del Rey 2016/17, 20 Desember silam.
Peran sebagai gelandang lagi-lagi diemban pria yang akrab disapa Josema itu dalam partai ekshibisi versus Al-Ittihad (3-2) dan Las Palmas (2-0) di babak 16 besar Copa del Rey baru-baru ini. Dalam kedua partai itu, Gimenez mentas sebagai pengganti.
"Di sepak bola Argentina kami mesti mencari alternatif sebab tak ada uang di sana. Anda mesti melihat kehidupan untuk menyelesaikan problem," kata Simeone, yang berpengalaman menukangi klub Argentina semodel Racing Club, Estudiantes, River Plate, dan San Lorenzo.
[video]http://video.kompas.com/e/5269646289001[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar