SEMARANG, JUARA.net – Kompetisi Divisi Utama musim 2017 mungkin tanpa pemain asing. Namun, keputusan itu belum ada kepastian. Salah satu kontestan Divisi Utama, PSIS Semarang, justru berharap ada pemakaian pemain asing.
Pada turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016, klub peserta tak bisa memakai pemain asing.
Namun, PSIS Semarang berharap keran pemain asing kembali dibuka di kompetisi level Divisi Utama. Alasannya, dengan teknik yang lebih baik dari pemain lokal, mereka mampu memenuhi kebutuhan tim.
Apalagi, kehadiran pemain asing masih menjadi daya tarik penonton untuk datang ke stadion.
”Pemain asing masih dibutuhkan di Divisi Utama. Mereka tetap menjadi daya tarik penonton. Selain itu, kualitas mereka yang lebih baik dari pilar lokal bakal memberi kontribusi bagi tim,” ujar Manajer PSIS, Wahyu Winarto.
Baca juga:
- Kabar Terbaru Pemain Naturalisasi Jhon van Beukering
- Ingin Seperti Indonesia, Timnas Filipina Siap Tinggalkan Manila
- MBB, Apparel dari Bogor, Sponsori Klub Juara Piala AFC 2010 asal Aleppo
Divisi Utama Liga Indonesia terakhir kali menggunakan pemain asing pada musim 2013-2014. Saat itu, klub diizinkan merekrut dua pemain impor.
Saat itu, PSIS diperkuat gelandang Ronald Fagundez asal Uruguay dan Julio Alcorse dari Argentina.
Namun keduanya kemudian dikenai sanksi larangan bermain selama lima tahun dan denda Rp150 juta atas insiden Sepak Bola Gajah, saat PSIS dijamu PSS Sleman.
Saat kompetisi musim 2014-2015 yang dihentikan sebelum bergulir, kebijakan tanpa pemain asing diterapkan.
Begitu pula saat ISC B digelar untuk mengisi kekosongan kompetisi, setelah PSSI dibekukan Menpora Imam Nahrawi.
”Setelah dihapuskan, kami berharap penggunaan pemain asing diizinkan kembali. Harus diakui, peran mereka sangat vital bagi tim,” ucap Wahyu.
[video]http://video.kompas.com/e/5268477635001[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar