Paris Saint-Germain mencatat rekor luar biasa saat menjuarai Ligue 1 2015-2016. Tim berjulukan Les Parisiens dinobatkan sebagai tim Eropa yang menjuarai liga domestik dengan margin terbesar.
PSG yang saat itu masih dilatih Laurent Blanc menjadi juara dengan total 96 poin. Mereka mencatat 30 kemenangan, 6 hasil imbang, dan hanya 2 kali menelan kekalahan.
Dengan total 96 poin, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan unggul 31 poin dari pesaing terdekatnya, Olympique Lyon.
Jarak 31 poin yang dibukukan PSG mengalahkan rekor Celtic saat menjuarai Liga Skotlandia 2013-2014. Saat itu, Celtic tampil sebagai kampiun dengan mengoleksi 99 poin, atau unggul 29 angka dari pesaing terdekatnya, Motherwell FC.
Akan tetapi, The Bhoys-julukan Celtic- bisa dengan cepat mengambil alih rekor mereka. Musim ini, Celtic yang telah melakoni 20 laga untuk sementara berada di puncak klasemen dengan 58 angka. Tim besutan Brandan Rodgers tersebut unggul 19 angka dari Rangers yang telah melakoni 21 laga.
Sementara PSG pada musim ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara dengan merangkum 24 poin dari 10 laga. Pasukan Unai Emert tertinggal 2 poin dari Nice.
Berikut tim juara dengan margin terbesar di liga top Eropa:
31 poin: Paris Saint-Germain (Prancis, 2015-16)
29 poin : Celtic (Skotlandia, 2013-14)
28 poin : Olympiacos (Yunani, 2015-16)
28 poin: Dinamo Zagreb (Kroasia, 2007-08)
27 poin : Skonto (Latvia, 1997)
26 poin : Kobenhavn (Denmark, 2010-11)
26 poin : Barry Town (Wales, 1997-98)
Berikut tim juara dengan margin terbesar di 54 negara anggota UEFA:
Albania: SK Tirana (1994-95) – 12 points*
Andorra: Rànger's (2005-06) – 12 poin
Armenia: Pyunik (2004 and 2006) – 16 poin
Austria: Sturm Graz (1997-98), Salzburg (2006-07) – 19 poin
Azerbaijan: Kapaz (1997-98) – 16 poin
Belarus: Shakhtyor Soligorsk (2005) – 13 poin
Belgia: Club Brugge (1997-98) – 18 poin
Bosnia-Herzegovina: Željezničar (2001-02) – 11 poin
Bulgaria: Levski Sofia (1994-95) – 17 poin
Kroasia: Dinamo Zagreb (2007-08) – 28 poin
Cyprus: Anorthosis (1996-97) – 13 poin
Ceko: Sparta (2000-01) – 16 poin
Denmark: København (2010-11) – 26 poin
Inggris: Manchester United (1999/2000) – 18 poin
Estonia: Levadia Tallinn (2009) – 21 poin
Kepulauan Faroe: B71 (1989) – 9 poin
Finlandia: HJK Helsinki (2011) – 24 poin
Prancis: Paris Saint-Germain (2015-16) – 31 poin
Makedonia: Vardar (1992-93) – 21 poin
Georgia: Dinamo Tbilisi (1996-97) – 17 poin
Jerman: Bayern Muenchen (2012-13) – 25 poin
Gibraltar: Lincoln (2005-06) – 17 poin
Yunani: Olympiacos (2015-16) – 28 poin
Hungaria: Ferencváros (2015-16) – 21 poin
Islandia: FH Hafnarfjördur (2005) – 16 poin
Israel: Maccabi Haifa (2005-06), Maccabi Tel-Aviv (2013-14) – 16 poin
Italia: Inter Milan (2006-07) – 22 poin
Kazakhstan: Zhenis Astana (2001) – 9 poin
Latvia: Skonto (1997) – 27 poin
Liechtenstein: tidak ada liga
Lithuania: Kaunas (2006) – 21 poin
Luxembourg: Dudelange (2007-08) – 21 poin
Malta: Hibernians (2014-15) – 16 poin
Moldova: Sheriff (2006-07) – 21 poin
Montenegro: Sutjeska (2012/13) – 5 poin
Belanda: PSV (2000-01 dan 2014-15) – 17 poin
Irlandia Utara: Linfield (1999-00) – 18 poin
Norwegia: Rosenborg (1995) – 15 poin
Polandia: Wisła Kraków (1998-99) – 17 poin
Portugal: Porto (2010-11) – 21 poin
Republik Irlandia: Bohemians (2008) – 19 poin
Romania: Steaua (2012-13) – 16 poin
Rusia: Zenit (2011-12) – 13 poin
San Marino: Fateano (1985-86) – 1 (juara ditentukan melalui sistem knockout play-off)
Skotlandia: Celtic (2013-14) – 29 poin
Serbia: Partizan (2002-03) – 19 poin
Slowakia: Slovan Bratislava (1994-95) – 20 poin
Slovenia: Maribor (2011-12) – 20 poin
Spanyol: Barcelona (2012-13) – 15 poin
Swedia: Malmo (1949-50) – 15 poin*
Switzerland: Basel (2011-12) – 20 poin
Turki: Galatasaray (1987-88) – 12 poin
Ukraina: Dynamo Kyiv (1999-2000) – 18 poin
Wales: Barry Town (1997-98) – 26 poin
Catatan: * dua angka untuk setiap kemenangan
Editor | : | |
Sumber | : | UEFA |
Komentar