Regulasi baru akan membuat F1 musim ini agak berimbang. Mercedes, tim yang dominan sejak 2014, diprediksi mendapat perlawanan keras dari Red Bull. Dari sisi pebalap, Lewis Hamilton bisa menyamakan dirinya dengan Alain Prost dan Sebastian Vettel sebagai juara dunia empat kali. Beginilah hitung-hitungan peluang para pebalap.
Penulis: Arief Kurniawan
Pensiun dini Nico Rosberg melapangkan jalan Lewis Hamilton untuk menjadi juara dunia lagi. Siapa pun calon rekan setimnya di Mercedes diperkirakan akan sulit melawan Hamilton.
Modal Penting Hamilton
1.Paket mumpuni Mercedes, baik power unit (mesin), sasis, maupun reliability (daya tahan). 2. Skill di atas rata-rata, baik di lintasan kering maupun basah. 3. Motivasi tinggi setelah gagal di musim 2016.
Prediksi : Juara Dunia
Daniel Ricciardo
Bila mendapat mobil yang kompetitif, Daniel Ricciardo lebih dari sekadar mampu untuk mengalahkan siapa pun. Musim ini mobil Red Bull bisa sangat kompetitif, karena tertolong regulasi aerodinamika.
Modal Penting Ricciardo
1.Mobil Red Bull yang akan membaik dari sisi aerodinamika, walau power unit masih kalah dari Mercedes. 2. Sangat cepat di lintasan kering. 3. Konsisten dan minim membuat kesalahan.
Prediksi : Runner-Up
Max Verstappen
Agresivitas Max Verstappen sepanjang 2016 bakal berlanjut di 2017. Dia tak takut siapa pun, apalagi bila kans untuk lebih sering memenangi balapan kian besar dibanding 2016 sejalan dengan perubahan regulasi yang menguntungkan Red Bull.
Modal Penting Verstappen
1.Kian mengenal tim dan paket mobil Red Bull. 2. Sangat cepat baik di lintasan kering maupun basah. 3. Konsisten walau masih berusia muda.
Prediksi : Peringkat Tiga
Beberapa Kemungkinan Lain
1. Mercedes kembali menjadi juara dunia konstruktor. Kuncinya adalah tidak ada perubahan pada regulasi power unit, sementara sasis mereka juga bagus.
2. Red Bull akan lebih banyak memenangi balapan ketimbang 2016 (dua kali menang), semata karena tertolong regulasi baru yang menekankan aerodinamika.
3. Lewis Hamilton memecahkan rekor pole position. Saat ini Hamilton membukukan 61 pole, sementara Ayrton Senna 65 dan pemegang rekor pole terbanyak adalah Michael Schumacher dengan 68.
4. Ferrari bisa menang 1 atau 2 GP. 5. McLaren bisa berada di peringkat 4 klasemen konstruktor, karena perbaikan mereka signifikan sejak 2015.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.730 |
Komentar