Bahkan sebelum jendela bursa transfer musim dingin dibuka, Juventus sudah mendapatkan tambahan pemain baru. Gelandang Tomas Rincon digaet dari Genoa.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Pada Kamis (29/12/2016), pemain asal Venezuela itu sudah lulus tes medis. Rincon sudah melalui sesi latihan pertamanya bersama pemain Juventus yang lain pada Minggu (1/1/2016).
Transfer sang pemain akhirnya dikonfirmasi secara resmi pada Selasa (3/1/2017). Kepindahan Rincon ke Juventus memakan biaya total 8 juta euro atau setara Rp 112,7 miliar.
Seberapa penting Rincon bagi Juventus pada paruh kedua kompetisi nanti? Pemain berusia 28 tahun ini bisa vital.
Rincon berkarakter defensif. Opta Paolo mencatat Rincon merupakan pemain Genoa yang paling banyak memenangi tackle (140) sejak 2014-2015.
UFFICIALE: @TomasRincon5 è bianconero! https://t.co/CqwZgVUW2g #BienvenidoTomas pic.twitter.com/AuN8Am4tHo
— JuventusFC (@juventusfc) January 3, 2017
Baca Juga:
- Siapa Kiper yang Harus Direkrut Liverpool?
- Kenangan Indah 2013 pada Awal 2017 untuk Manchester United
- 5 Kisah Menarik pada Bursa Transfer Januari di Serie A
Keberadaan Rincon menjadi istimewa karena eks pemain Deportivo Tachira dan Hamburg ini adalah figur yang bakal mencoba membebaskan Claudio Marchisio dari tugas defensif.
Setelah Juventus ditinggal Andrea Pirlo, hanya Marchisio yang berhasil mengisi posisi deeplying playmaker yang berdiri di depan lini belakang.
Walaupun gaya mainnya jelas berbeda dari Pirlo, Marchisio tampil paling memuaskan di posisi itu.
Marchisio adalah seorang gelandang box-to-box, tapi kapten ketiga Juventus ini lebih oke kalau menjalankan tugas ofensif.
Torehan 32 gol dalam 266 penampilannya di Serie A buat Si Nyonya Tua menunjukkan hal tersebut.
[video]http://video.kompas.com/e/5268477635001[/video]
3-5-2 atau 4-4-2
Rincon sekarang bisa dicoba untuk menempati posisi di depan pertahanan, sehingga Marchisio dapat kembali ke peran lama sebagai gelandang tengah demi memaksimalkan kemampuan ofensifnya.
Rincon memang bukan Pirlo. Tapi, paling tidak keunggulan atribut defensifnya membuat ia berpotensi bagus melindungi pertahanan.
Statistik operannya pun tidak bisa dibilang jelek sehingga ia bakal tetap mampu menjaga aliran bola tim.
Rincon bukan cuma bisa berfungsi dalam formasi 3-5-2. Dia pun cocok untuk sistem 4-4-2.
Dua gelandang tengah dalam formasi yang disebut terakhir dapat diisi kombinasi pemain berkarakter ofensif dan defensif.
Pola 4-4-2 mengemuka karena Juventus punya sayap-sayap bagus yang sejauh ini belum dimaksimalkan. Ada Marko Pjaca di kiri dan Juan Cuadrado di kanan.
Sementara formasi 4-3-1-2 belum berjalan ideal, terakhir disudahi kekalahan dari Milan di Piala Super Italia, Juventus bisa menjajal 4- 4-2 sebagai alternatif 3-5-2 ketika kompetisi bergulir lagi nanti.
[video]http://video.kompas.com/e/5268540977001[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.730 |
Komentar