Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tak Ikuti Jejak Ayah, Putra David Trezeguet Jadi Atlet Thai Boxing

By Ade Jayadireja - Selasa, 3 Januari 2017 | 21:38 WIB
Putra David Trezeguet, Aaron Trezeguet, memilih menjadi aktel Thai Boxing dibanding sepak bola
DOK TUTTOSPORT
Putra David Trezeguet, Aaron Trezeguet, memilih menjadi aktel Thai Boxing dibanding sepak bola

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Peribahasa itu tidak berlaku buat keluarga David Trezeguet. Putra sulung dari mantan striker Juventus itu memilih jalur di luar sepak bola walau tetap jadi atlet, karena memilih jadi petarung Thai Boxing.

Aaron, itulah namanya. Dibanding mengikuti jejak sang ayah bermain di atas lapangan, ia lebih memilih beraksi di atas ring sebagai atlet Thai Boxing.

Remaja berusia 16 tahun tersebut tak sekadar memukul dan menendang. Ia menunjukkan kualitasnya dengan memenangi sebuah kejuaraan di Marseille.

Aaron juga ikut serta dalam ajang Thai Boxing Mania 2016 di Turin. Dalam satu pertandingan, ia membuat penonton berdecak kagum setelah memukul KO lawan.

Baca Juga:

"Saya mulai sejak usia sembilan tahun di sini, gym Thai Boxing Turin Carli Barbuton. Pertarungan pertama saya terjadi saat usia 14 tahun," ucap Aaron kepada Tuttosport.

"Saya ingin menjadi petarung profesional dan yang terbaik di Thailand," kata Aaron menambahkan.

Diakui Aaron, kecintaan terhadap olahraga seni bela diri membuatnya jauh dari sepak bola. Ia tak lagi mengikuti dunia bal-balan seperti ketika masih kecil.

"Sekarang, saya tidak terlalu mengikuti (sepak bola). Penggemar sepak bola terbesar di keluarga saya adalah adik saya," tutur Aaron.

Lalu, apa yang membuat Aaron lebih memilih adu otot di atas ring ketimbang jadi pesepak bola?

"Hal yang paling saya sukai dari Thai Boxing adalah rasa hormat dan fakta bahwa ini merupakan olahraga keras. Saat masuk ring, Anda harus sangat siap," ucap remaja yang besar di Turin itu.

Di sepak bola, David Trezeguet sudah membuktikan kapasitasnya lewat beragam gelar. Selain menjuarai Ligue 1 dan Serie A, ia juga membantu timnas Prancis mengklaim gelar Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

[video]http://video.kompas.com/e/5268486413001[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : Tuttosport


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X