Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

David Moyes: Andaikan Saya Orang Jerman

By Beri Bagja - Selasa, 3 Januari 2017 | 12:15 WIB
Manajer Sunderland, David Moyes (kanan), berbicara dengan Manajer Liverpool, Juergen Klopp, sebelum sepak mula laga Premier League di kandang Sunderland, Stadium of Light, 2 Januari 2016.
IAN MACNICOL/GETTY IMAGES
Manajer Sunderland, David Moyes (kanan), berbicara dengan Manajer Liverpool, Juergen Klopp, sebelum sepak mula laga Premier League di kandang Sunderland, Stadium of Light, 2 Januari 2016.

Manajer Sunderland, David Moyes (53), memuji usaha pasukannya yang mengimbangi Liverpool FC 2-2 pada laga pembuka tahun, Senin (2/1/2017). Moyes juga membalas kritik pelatih lawan, Juergen Klopp.

Sunderland dua kali mengatasi defisit saat menjamu Liverpool. Dua gol penalti Jermain Defoe membuyarkan keunggulan Liverpool, yang bikin gol lewat aksi Daniel Sturridge dan Sadio Mane.

Raihan satu poin berharga dipetik Sunderland di tengah status sebagai underdog laga. Pasukan Moyes cuma kebagian jatah penguasaan bola 29 persen!

Karena fakta tersebut, Sunderland tak lepas dari cap sepakbola defensif. Hal itu dikeluhkan Klopp pula setelah mereka bertemu pada perjumpaan pertama musim ini (26/11/2016).

"Saya pikir kami tidak terlalu defensif hari ini. Saya mengatakan kepada pemain bahwa memetik poin di kandang sendiri itu sangat penting. Kami mulai yakin tim ini mampu memenangi laga atau imbang melawan rival yang lebih baik," ucap Moyes di Telegraph.

Pelatih asal Skotlandia itu menyindir respons media yang minim menyorot kesuksesan Sunderland menahan tim kuat seperti Liverpool.

Moyes menilai apresiasi pers lebih besar kepada pelatih asing ketimbang peracik taktik asal Britania Raya.

"Andaikan saya orang Jerman, Anda mungkin akan memuji keberhasilan pemain kami merepotkan Liverpool dan menekan mereka. Andai saya orang Jerman, Anda akan memuji saya karena melakukan sesuatu yang berbeda," tutur eks pelatih Manchester United ini.

Gol penyama skor Sunderland pada menit ke-84 terlahir dari eksekusi penalti kedua Defoe dalam laga. Prosesnya berawal dari handsball Mane saat menghentikan laju tendangan bebas Patrick van Aanholt.

Baca Juga:

Klopp menganggap tendangan bebas itu kontroversial karena pelanggaran Lucas Leiva terhadap Defoe yang menjadi pemicunya dinilai ringan saja.

Toh, Sunderland juga punya klaim penalti yang ditolak wasit ketika skor masih 1-1. Bola mengenai lengan Emre Can di dalam kotak, tetapi wasit Anthony Taylor tak menggubrisnya. Moyes menilai timnya sebagai korban.

"Lihatlah, semua situasi seperti berlawanan dengan kami. Anda seharusnya merasakan bagaimana berada di dasar klasemen. Saya bisa saja berteriak menuntut handsball yang lain," kata Moyes menyinggung Klopp.

Hingga pekan ke-20, Sunderland masih berada di peringkat ke-18 atau tiga terbawah di klasemen. Mereka baru mengemas 15 angka, kurang satu poin dari tim terdekat di luar zona merah, Crystal Palace (16).

[video]http://video.kompas.com/e/5268477635001[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X