Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tottenham Vs Chelsea, Saat Tepat Hentikan Chelsea

By Rabu, 4 Januari 2017 | 11:27 WIB
Performa Dele Alli (Tottenham/kiri) yang sedang menanjak menjadi bisa menjadi mimpi buruk buat Cesc Fabregas (Chelsea).
GETTY IMAGES
Performa Dele Alli (Tottenham/kiri) yang sedang menanjak menjadi bisa menjadi mimpi buruk buat Cesc Fabregas (Chelsea).

Menjadi juara Premier League bukan perkara mudah bagi klub London. Mereka mesti melewati sekian banyak duel sekota, yang kini semakin berat. Spurs berniat menunjukkan level baru mereka di hadapan tim sekota favorit terdepan.

Penulis: Christian Gunawan

Membuka 2017, White Hart Lane menggelar derbi London penting pada Rabu (4/1). Perjalanan dua tim yang bersaing bisa tergantung dari hasil ini. Tottenham berniat memutus rangkaian kemenangan rival dan mempunyai kapasitas untuk melakukannya.

Bagaimanapun, Chelsea adalah favorit terdepan saat ini. Menutup 2016, Chelsea membukukan kemenangan ke-13 beruntun setelah menjamu Stoke.

Si Biru memantapkan posisinya di pucuk klasemen. Ujian berat segera menunggu pasukan Antonio Conte di tahun yang baru. Tottenham akan memanfaatkan status tuan rumah untuk menang, tak sekadar mematahkan rekor The Blues.

Catatan apik akhir tahun juga dibuat Tottenham. Yang mengesankan, Spurs membuat dua kemenangan telak dengan skor sama, 4-1, di kandang lawan.

The Lilywhites menebar ancaman buat Chelski. Sejak medio Desember, Spurs membuat empat kemenangan beruntun di Prem.

Hanya, Spurs sangat mungkin melihat Chelsea kembali menjadi ganjalan, seperti yang lama terjadi. Spurs layak melayangkan niat meraih tiga angka atas Chelsea untuk sejumlah alasan lain.

Buat Spurs, ganjalan Chelsea sudah menahun. Rekor duel klub London Utara itu dengan Si Biru kurang meyakinkan, terutama di era Premier League.

Baca Juga:

Maka, bagi Lilywhites, kemenangan pada awal tahun ini juga berarti keberhasilan menaikkan derajat mereka sebagai kandidat serius peraih gelar.

Musim silam, Tottenham mencatat finis terbaik selama era Premier League, peringkat ketiga, juga posisi tertinggi sejak 1989/90. Mauricio Pochettino berhasil meningkatkan permainan Spurs dalam tempo cukup singkat.

Cuma, bahkan saat terlihat lebih baik daripada Chelsea, Spurs masih sulit menang atas tetangga dari barat ibu kota itu. Musim lalu, Si Biru, yang tertatih-tatih sebagai juara bertahan, bisa menahan imbang Spurs tanpa gol di Lane.

Saat bertandang ke Stamford Bridge pada 26 November lalu, Spurs sempat unggul lebih dulu. Namun, Chelsea akhirnya bisa menang 2-1. Gol tembakan jarak jauh Christian Eriksen praktis berkat kemampuan individual si pemain.

Soal kesolidan tim, Tottenham mesti mengakui keunggulan Chelsea kala itu.

[video]http://video.kompas.com/e/5267974825001[/video]


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.730


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X