Menjadi juara Premier League bukan perkara mudah bagi klub London. Mereka mesti melewati sekian banyak duel sekota, yang kini semakin berat. Spurs berniat menunjukkan level baru mereka di hadapan tim sekota favorit terdepan.
Penulis: Christian Gunawan
Membuka 2017, White Hart Lane menggelar derbi London penting pada Rabu (4/1). Perjalanan dua tim yang bersaing bisa tergantung dari hasil ini. Tottenham berniat memutus rangkaian kemenangan rival dan mempunyai kapasitas untuk melakukannya.
Bagaimanapun, Chelsea adalah favorit terdepan saat ini. Menutup 2016, Chelsea membukukan kemenangan ke-13 beruntun setelah menjamu Stoke.
Si Biru memantapkan posisinya di pucuk klasemen. Ujian berat segera menunggu pasukan Antonio Conte di tahun yang baru. Tottenham akan memanfaatkan status tuan rumah untuk menang, tak sekadar mematahkan rekor The Blues.
Catatan apik akhir tahun juga dibuat Tottenham. Yang mengesankan, Spurs membuat dua kemenangan telak dengan skor sama, 4-1, di kandang lawan.
The Lilywhites menebar ancaman buat Chelski. Sejak medio Desember, Spurs membuat empat kemenangan beruntun di Prem.
Hanya, Spurs sangat mungkin melihat Chelsea kembali menjadi ganjalan, seperti yang lama terjadi. Spurs layak melayangkan niat meraih tiga angka atas Chelsea untuk sejumlah alasan lain.
Buat Spurs, ganjalan Chelsea sudah menahun. Rekor duel klub London Utara itu dengan Si Biru kurang meyakinkan, terutama di era Premier League.
Baca Juga:
- Mantan Juara Liga Inggris Ini Jadi Momok Newcastle di Kasta Kedua Inggris
- Pelatih Timnas Belanda Minta Memphis Depay Pindah ke Everton Secepatnya
- Antonio Conte Selamatkan Karier Diego Costa di Chelsea
Maka, bagi Lilywhites, kemenangan pada awal tahun ini juga berarti keberhasilan menaikkan derajat mereka sebagai kandidat serius peraih gelar.
Musim silam, Tottenham mencatat finis terbaik selama era Premier League, peringkat ketiga, juga posisi tertinggi sejak 1989/90. Mauricio Pochettino berhasil meningkatkan permainan Spurs dalam tempo cukup singkat.
Cuma, bahkan saat terlihat lebih baik daripada Chelsea, Spurs masih sulit menang atas tetangga dari barat ibu kota itu. Musim lalu, Si Biru, yang tertatih-tatih sebagai juara bertahan, bisa menahan imbang Spurs tanpa gol di Lane.
Saat bertandang ke Stamford Bridge pada 26 November lalu, Spurs sempat unggul lebih dulu. Namun, Chelsea akhirnya bisa menang 2-1. Gol tembakan jarak jauh Christian Eriksen praktis berkat kemampuan individual si pemain.
Soal kesolidan tim, Tottenham mesti mengakui keunggulan Chelsea kala itu.
[video]http://video.kompas.com/e/5267974825001[/video]
Kepentingan Liga
Laju aktual Tottenham juga tak luput dari perhatian Chelsea. Melihat perkembangan Spurs, Manajer Antonio Conte memperkirakan laga pertama Blues pada 2017 ini berlangsung ketat.
“Tantangan dan gaya berbeda yang mesti dihadapi setelah Stoke. Tottenham memulai serangan dari lini belakang, menekan saat lawan menguasai bola. Kami mesti bersiap karena partai ini akan sangat berat bagi kami.
Namun, mereka juga merasakan hal serupa,” kata Conte dikutip ESPN.
Dua gol Stoke di laga terakhir boleh jadi menunjukkan bahwa Chelski bukan tanpa kelemahan. Conte akan memastikan dua gol The Potters itu menjadi pelajaran berharga bagi timnya.
“Jelas ini ujian terbesar. Saya rasa semua laga merupakan ujian terbesar bagi kami. Partai Stoke adalah contoh bagus tentang keharusan berjuang di setiap laga untuk bisa menang,” sebut sang bos.
White Hart Lane bisa menjadi pendorong awal buat si empunya. Kendati belum bisa dikatakan berhasil melampaui ganjalan bernama Chelsea, catatan kandang kini bisa menjadi modal besar Tottenham.
Chelsea tak pernah membawa pulang tripoin dari rumah tetangga sejak menang 4-2 pada 20 Oktober 2012.
Tapi, jika dirunut ke belakang lagi, The Blues pernah lama berjaya di White Hart Lane, yakni sejak 1989 hingga 2006.
Dalam 17 musim itu, Chelsea bisa menang 11 kali di laga liga yang dihelat Lane dan tak pernah kalah!
Chelsea tak pernah membawa pulang tripoin dari rumah tetangga sejak menang 4-2 pada 20 Oktober 2012.
The Blues tahu persis Spurs sekarang bukan lagi klub kacangan seperti masa semenjana itu. Dengan kedalaman tim, Pochettino bisa mengubah formasi sesuai kebutuhan.
Pola tiga bek, misalnya, bukan masalah bagi Spurs. Dele Alli bisa mengurangi beban Harry Kane dalam mencetak gol.
Di sisi lain, Conte juga mengalami opsi beragam. Cesc Fabregas mulai mendapatkan tempat di tim pertama. Willian subur saat Pedro Rodriguez absen.
Benturan di Lane ini akan dinanti. Kandidat kampiun lainnya boleh jadi ingin Spurs menang.
“Chelsea dalam kondisi bagus. Kami pun begitu. Laga berat, tapi merupakan kesempatan kami menghentikan mereka dan memangkas jarak. Saya pikir kemenangan kami akan terasa penting bagi Premier League dan kami sendiri sebelum ke empat besar,” kata Pochettino di The Guardian.
Inilah saat yang tepat bagi Spurs untuk menang, teristimewa bagi diri mereka sendiri.
PRAKIRAAN FORMASI
TOTTENHAM HOTSPUR (4-2-3-1): 1-Lloris (K); 2-Walker, 15-Dier, 5-Vertonghen, 3-Rose (B); 19-Dembele, 12-Wanyama (Gb); 16-Trippier, 20-Alli, 23-Eriksen (G); 10-Kane (P).
CHELSEA (3-4-3): 13-Courtois (K); 24-Cahill, 30-David Luiz, 28-Azpilicueta (B); 3-M. Alonso, 7-Kante, 4-Fabregas, 15-Moses (G); 10-Hazard, 19-D. Costa, 22-Willian (P)
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.730 |
Komentar