Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Era Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Berakhir

By Diya Farida Purnawangsuni - Sabtu, 31 Desember 2016 | 08:00 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, mengembalikan kok saat menghadapi pasangan India, Manu Attri/ B Sumeeth Reddy, pada babak penyisihan Grup D Olimpiade Rio 2016 di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Kamis (11/8/2016).
CDM INDONESIA
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, mengembalikan kok saat menghadapi pasangan India, Manu Attri/ B Sumeeth Reddy, pada babak penyisihan Grup D Olimpiade Rio 2016 di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Kamis (11/8/2016).

Tahun 2016 menjadi penanda berakhirnya era salah satu pasangan ganda putra terbaik dunia yang pernah ada, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Membuka kalender kompetisi sebagai pasangan berperingkat kedua dunia, performa Ahsan/Hendra cukup menjanjikan pada awal tahun.

Mereka memenangi turnamen Thailand Masters yang berlangsung di Nimibutr Stadium, Bangkok, 9-13 Februari lalu.

Pada babak final, Ahsan/Hendra mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim Gi-jung/Kim Sa-rang, melalui rubber game.

Namun, setelah itu grafik performa Ahsan/Hendra mulai menunjukkan penurunan. Ahsan/Hendra yang menjadi unggulan kedua pada turnamen All England tersingkir pada babak kedua.

Mereka kalah dari pasangan Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, yang berstatus non-unggulan.

Kegagalan Ahsan/Hendra berlanjut pada turnamen-turnamen seri Asia. Ahsan/Hendra berturut-turut gagal melangkah jauh pada Malaysia Terbuka, Singapura Terbuka, Kejuaraan Asia, dan Indonesia Terbuka.

Di Malaysia dan Singapura, perjuangan mereka terhenti pada babak perempat final, sedangkan pada Kejuaraan Asia dan Indonesia Terbuka, laju mereka hanya sampai babak kedua.


Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan saat upacara pengalungan medali juara dunia 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (16/8/2015).(HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Puncak dekadensi prestasi Ahsan/Hendra terjadi pada Olimpiade Rio 2016. Pada pesta olahraga dunia empat tahunan itu, Ahsan/Hendra yang menempati unggulan kedua tidak mampu lolos dari babak penyisihan grup.

Padahal, sebelum bertolak ke Rio de Janeiro, Brasil, mereka ditargetkan meraih medali emas.

Akibat hasil buruk tersebut, tim pelatih pemusatan latihan nasional (pelatnas) ganda putra yang dipimpin Herry Iman Pierngadi memutuskan memisah Ahsan dan Hendra seusai turnamen Korea Terbuka.

Pada empat turnamen tersisa, Ahsan dan Hendra bergantian berpasangan dengan junior mereka, Berry Angriawan dan Rian Agung Saputro.

Pada Denmark Terbuka dan Prancis Terbuka, Ahsan bermain dengan Berry, sedangkan Hendra ditandemkan dengan Rian.

Selanjutnya, pada China Terbuka dan Hong Kong Terbuka, Ahsan berpasangan dengan Rian, sementara Hendra bermain dengan Berry.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X