Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Prestasi Indonesia pada Turnamen Superseries Selama 2016

By Diya Farida Purnawangsuni - Jumat, 30 Desember 2016 | 10:30 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia,  Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto, berpose di podium pertama dan kedua. Tontowi/Liliyana menang  21-19, 21-17 atas Praveen/Debby pada laga final yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Minggu (27/11/2016).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto, berpose di podium pertama dan kedua. Tontowi/Liliyana menang 21-19, 21-17 atas Praveen/Debby pada laga final yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Minggu (27/11/2016).

Prestasi Indonesia cukup oke pada turnamen superseries, superseries premier, dan Superseries Finals sepanjang 2016. Dari 13 seri, Indonesia hanya gagal meraih gelar pada 6 turnamen.

Artinya, taji Indonesia pada level tertinggi turnamen bulu tangkis itu masih ada. Apalagi, dari 13 seri tersebut, hanya sekali Indonesia gagal meloloskan wakil ke babak semifinal.

Kegagalan itu terjadi saat pasukan Merah Putih berlaga pada Korea Terbuka (superseries), 27 September-2 Oktober lalu. Di Seoul, pencapaian terbaik wakil Indonesia adalah babak perempat final.

Ketika itu, Indonesia tidak datang dengan skuat terbaik. Indonesia cuma mengirim lima wakil yakni Sony Dwi Kuncoro dan Yehezkiel Fritz Mainaky (tunggal putra), Lyanny Alessandra Mainaky (tunggal putri), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), serta Yehezkiel/Lyanny(ganda campuran).


Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, tertunduk setelah menelan kekalahan dari Chai Biao/Hong Wei (China) pada babak penyisihan Grup D Olimpiade Rio, di Riocentro-Pavilion 4, Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (13/8/2016).(YVES LACROIX/BADMINTON PHOTO)

Ahsan/Hendra menjadi wakil Indonesia yang berhasil menembus babak perempat final. Hasil ini sekaligus menjadi pencapaian terakhir mereka sebagai pasangan.

Setelah Korea Terbuka, Ahsan/Hendra resmi berpisah. Sepanjang 2016, pencapaian terbaik mereka adalah menjadi semifinal pada turnamen Jepang Terbuka, 20-25 September lalu.

3 gelar Marcus/Kevin dan Tontowi/Liliyana

Berlawanan dengan perjalanan Ahsan/Hendra yang berakhir mengecewakan, laju junior mereka, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, justru terekam apik.

Marcus/Kevin meraih tiga gelar yang terdiri dari dua titel superseries dan satu titel superseries premier.

Gelar pertama pada kalender kompetisi 2016 diraih Marcus/Kevin pada turnamen India Terbuka (superseries), 3 April. Mereka mengalahkan rekan senegara, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, pada partai final.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X