Enam pekan pertama, Foxes melaju tanpa terkalahkan. Namun, kekalahan 2-5 dari tamunya, Arsenal, menurunkan kefavoritan Leicester.
Si Rubah kembali diperhitungkan usai melejit lagi, tak terkalahkan di sembilan laga berikut sebelum ditaklukkan Liverpool saat boxing day.
Kestabilan itu terjaga sampai akhir musim. Si Rubah hanya tiga kali kalah.
Arsenal bisa dua kali menang atas Foxes, tetapi pada akhir musim terpaut 10 poin dari sang juara penuh kejutan.
Kiprah gagah Si Rubah berlanjut di fase grup Liga Champions musim ini, walau tertatih-tatih di liga.
Ya, entah kapan Leicester, atau tim semenjana lain, bisa menjuarai Premier League lagi, namun Leicester pantas menjadi kampiun 2015-2016.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.728 |
Komentar