Ketika FC Barcelona menggelontorkan dana hingga 109,75 juta euro untuk membeli lima pemain anyar, publik sepak bola memiliki keyakinan bahwa kuintet di tiga posisi berbeda ini bakal memberikan sumbangsih nyata dalam waktu cepat. Namun, anggapan tersebut tak sepenuhnya tepat.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Dalam beberapa aspek, Samuel Umtiti dan Lucas Digne, dua bek, mampu mencatatkan sejumlah statistik apik.
Semisal tekel, duel udara, cegatan, hingga sapuan. Andre Gomes dan Denis Suarez juga sukses mengontribusikan operan kunci, penciptaan peluang, hingga tembakan.
Akan tetapi, Paco Alcacer, yang diharapkan mampu menuai gol sebagaimana ditunjukkan selama berbaju Valencia, masih menjalani paceklik.
Baca juga:
- Leicester Kini Tak Sampai Separuh Musim Lalu
- Neymar: Tanpa Ballon d'Or, Saya Tak Akan Mati
- De Bruyne 'Akrab' dengan Tiang Gawang
Belum satu pun gol dicetaknya dalam 275 menit yang terbagi atas tujuh penampilan terpisah itu.
Jika ditotal, Alcacer dkk berstatus nirgol dalam total 5.000 menit bersama.
Medio pekan kemarin, tatkala melakoni leg 2 babak 32 besar Copa del Rey melawan Hercules di Camp Nou, penantian kuintet anyar Barca ini terbayar lunas.
Dalam gelontoran tujuh gol tanpa balas itu, dua dari lima akuisisi terbaru Blaugrana tersebut, berhasil menyumbang dua gol.
Digne menjadi pendobrak di menit ke-37 lewat sebuah sontekan saat dirinya menerobos masuk ke dalam kotak penalti.
Sementara itu, setelah diselingi gol-gol dari Ivan Rakitic, Rafinha, dan Arda Turan, akhirnya Alcacer mengoyak jala tim tamu melalui sundulan di menit ke-73.
“Buat saya, gol ini sangat penting. Saya menjalani waktu yang cukup lama tanpa bisa menjaringkan gol. Jika tampil baik lalu kemudian bisa mencetak gol, ada perasaan lega. Saya senang karena bisa meneruskan tren seusai hasil di Doha,” ucap Alcacer seperti dikutip Marca.
Serupa Suarez
Penampilan di ibu kota Qatar, sepekan sebelumnya, menjadi ajang di mana Alcacer mencatat debut golnya.
Namun, jika laga kontra Al Ahly tersebut bersifat ekshibisi, partai versus Hercules merupakan duel resmi.
Secara otomatis, gol ke gawang Hercules itulah yang tercatat sebagai gol debut Alcacer.
Seperti halnya Luis Suarez di musim perdananya (2014-2015), gol debut el pistolero pun baru datang pada pengujung Desember.
Tepatnya sewaktu Barca mencukur Cordoba 5-0 di pekan penutup tahun 2014.
Begitu keran golnya terbuka, seolah tak ada yang bisa menghentikan laju Luis Suarez.
Bomber Uruguay tersebut mengakhiri musim debutnya itu dengan total 25 gol dari 43 penampilan.
Sebanyak 16 gol dicetak di La Liga, 2 di Copa del Rey, sedangkan 7 di arena Liga Champion.
“Yang utama adalah apa yang diucapkan pelatih maupun rekan-rekan. Komentar orang luar kurang relevan bagi saya,” kata Alcacer.
Setelah membuka rekening gol, harapan Barcelonistas tentu Alcacer bakal mengulangi jejak langkah Suarez.
Kontribusinya mungkin tak akan sebesar Suarez mengingat jam terbang Alcacer pun tak setinggi seniornya itu.
Namun, Alcacer kurang peduli. Selama dirinya bisa membantu tim, tak melulu harus berupa gol, ia merasa cukup puas.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.728 |
Komentar