Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, memastikan bahwa dia tidak terbebani oleh kewajiban mengembalikan Setan Merah ke masa jaya seperti era Sir Alex Ferguson.
Semasa melatih Man United dari 1986 hingga 2013, Ferguson memenangi 13 gelar Premier League, lima Piala FA, empat Piala Liga dan dua trofi Liga Champions.
Sosok asal Skotlandia tersebut juga membawa Man United meraih gelar treble pada musim 1998-1999.
Setelah Ferguson pensiun pada 2013, Man United sudah tiga kali berganti pelatih: David Moyes (2013-2014), Louis van Gaal (2014-2016), dan terakhir Mourinho.
Namun, Mourinho tidak merasa tuntutan mengulangi prestasi Ferguson tersebut sebagai beban. Sebab, dia dan Ferguson punya materi pemain berbeda.
Man Utd are unbeaten in their last 9 games across all competitions.
Their longest run since Jose Mourinho became manager. pic.twitter.com/72VnMEqGzg
— Squawka Football (@Squawka) December 14, 2016
"Sejarah Man United adalah hal yang positif. Masalahnya, saya berada dalam kondisi berbeda dengan Ferguson. Dia punya pemain seperti Gary Neville, Paul Scholes, David Beckham, dan Ryan Giggs dalam usia emas mereka; saya tidak punya," kata Mourinho.
Mourinho menilai hal itu yang membuat para suksesor Ferguson, seperti Moyes, kesulitan meneruskan kinerja pria berusia 74 tahun tersebut.
1980 – Man Utd have drawn four consecutive league games at Old Trafford for the first time since December 1980 (a run of five). Sketchy.
— OptaJoe (@OptaJoe) November 27, 2016
"Materi pemain di skuat jelas memegang peranan. Ketika David Moyes datang, mungkin situasinya tidak mudah untuk bisa mengikuti trek kemenangan Fergsuon. Selain itu, Premier League juga tengah mengalami perubahan," tutur pelatih asal Portugal tersebut.
Secara kebetulan, Mourinho akan berjumpa dengan David Moyes, Senin (26/12/2016) malam waktu setempat.
Man United akan menjamu tim arahan Moyes, Sunderland, pada pekan ke-18 Premier League.
[video]http://video.kompas.com/e/5257699270001[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Sky Sports |
Komentar