Di Indonesia #OmTeloletOm mewabah. Sementara di Maroko #BringBackZiyech cukup populer.
#BringBackZiyech adalah protes dari penggemar sepak bola di Maroko kepada pelatih tim nasional Maroko, Herve Renard.
Pelatih asal Prancis itu tidak mencantumkan nama bintang Ajax Amsterdam, Hakim Ziyech (23), dalam daftar pemain untuk Piala Afrika 2017.
Maroko sangat terkejut ketika Renard mengumumkan daftar 26 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan di Uni Emirat Arab. Tak ada nama Ziyech.
Ziyech adalah salah satu pemain sukses Maroko di Eropa. Gelandang berusia 23 tahun itu terpilih sebagai sosok utama 2016 oleh majalah Belanda, Voetbal International.
Dikenal sebagai pemain yang terampil memainkan bola dan memiliki tendangan bebas bagus, nama Ziyech semakin populer setelah dibeli Ajax dari FC Twente pada Agustus 2016 dengan nilai 11 juta euro.
Mantan pemain SC Heerenveen ini turut berperan membawa Ajax menjuarai fase grup Liga Europa. Selain itu, dia telah mengemas tiga gol dan enam assist untuk Ajax di Eredivisie 2016-2017.
Karier Ziyech di tim nasional Maroko juga terbilang cemerlang. Sejak melakukan debut pada September 2015, dia mencetak lima gol dalam sembilan penampilan.
Namun, Renard tidak membawanya ke Piala Afrika 2017 yang diadakan di Gabon pada 14 Januari-5 Februari 2017. Renard pun dikecam.
"Menurut saya Renard membuat kesalahan besar dengan mengabaikan Ziyech yang luar biasa di Belanda," kata Abdelhak Benchikha, pelatih tim peringkat tiga Liga Maroko, Ittihad Tanger, kepada Al Massae.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Algemeen Dagblad, le matin |
Komentar