Manajer Chelsea, Antonio Conte, mengalami culture shock dengan tradisi di Inggris yang menggelar pertandingan ketika periode liburan.
Saat liga-liga lain menikmati liburan Natal dan Tahun Baru, Antonio Conte harus memutar otak untuk meracik strategi.
Chelsea asuhan Conte bakal meladeni AFC Bournemouth, Senin (26/12/2016). Mereka bahkan masih harus bertanding melawan Stoke City pada hari pergantian tahun, Sabtu (31/12/2016).
Conte mengaku belum terbiasa dengan tradisi di Inggris. Hal tersebut bisa dimaklumi karena selama ini ia hanya menangani klub di kompetisi Italia yang notabene selalu ada libur Natal dan Tahun Baru.
Sebelum menerima pinangan Chelsea, nakhoda berumur 47 tahun itu membesut Bari, Atalanta, Siena, dan Juventus.
Baca juga:
- Mesin Penggerak Real Madrid Menolak Istirahat
- Mantan Kiper Barcelona Bikin Aplikasi Kencan Online
- 'Lionel Messi Tidak Normal'
"Pengalaman ini adalah yang pertama untuk saya dan keluarga. Semoga bisa menjadi pengalaman fantastis. Ini sangat aneh," kata Conte seperti dikutip Mirror.
"Dalam periode seperti ini, biasanya kami liburan selama sepekan. Terkadang kami pergi ke Lecce, Torino, dan Dubai," tutur pria yang juga pernah menjabat sebagai pelatih timnas Italia itu.
Kendati masa liburan terpangkas, Conte tetap bersyukur karena masih bisa merayakan Natal bersama keluarga.
"Tak penting Anda berada di mana. Hal terpenting adalah bersama keluarga," ucap Conte.
Di bawah komando Conte, Chelsea seakan kembali menemukan tajinya. Memainkan 17 laga di Premier League 2016-2017, Eden Hazard dkk mengumpulkan 43 poin dan memuncaki klasemen.
Conte juga menyulap pertahanan The Blues menjadi yang terbaik di Inggris. Chelsea untuk sementara menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit (11).
[video]http://video.kompas.com/e/5257566677001[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Mirror |
Komentar