Kepindahan gelandang Hendro Siswanto ke Madura United menuju kompetisi resmi 2017 membawa dilema tersendiri bagi sang pemain. Hendro mengaku bahwa sebenarnya dia merasa berat jika harus meninggalkan skuat Singo Edan, julukan Arema.
Selama ini, Hendro Siswanto cukup betah bermain untuk Arema. Dia sudah bergabung dengan Arema sejak 2011.
Jadi, tidak heran bila pemain yang akrab dengan nomor punggung 12 ini merasa Arema adalah keluarga keduanya.
”Sebenarnya, saya masih ingin di Arema karena memang sudah betah dan senang tinggal di Malang,” ucap pemain asal Tuban ini.
Namun disisi lain, Hendro merasa harus menerima tawaran Madura United. Sebab, dia juga tengah membutuhkan pengobatan agar lekas pulih dari cedera.
Konon, Madura United berencana untuk membiayai pengobatan cedera Hendro.
Baca juga:
- Klub Malaysia yang Dibela Andik Vermansah Krisis, Arema Kena Imbasnya
- TSC 2016 Selesai dan Striker Potensial Persela Jadi Galau
- Selain Dedi dan Patrick, Empat Pemain Baru Siap Gabung Persib
”Namun di sisi lain, saya juga harus ke Madura United. Mereka juga akan mengobati cedera saya,” tuturnya.
Perkembangan kondisi Hendro sebenarnya sudah membaik, bahkan setelah absen lama dari latihan, pemain berusia 26 tahun ini sudah tampak mengikuti latihan Arema.
”Kalau kondisi saya sudah agak membaik, tetapi dilihat saja perkembangannya seperti apa,” kata eks pemain PSIS Semarang ini.
Sebelum mengalami cedera, Hendro merupakan gelandang pilihan utama Arema. Kekuatan dan daya jelajah yang tinggi di lini tengah kerap membawa dampak positif bagi Arema.
Namun sejak cedera, perannya mulai tergantikan. Apalagi, Arema mendatangkan gelandang asal Australia, Nick Kalmar dan Marcio Teruel dari Brasil, yang kemudian juga mengalami cedera.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar