Natal identik dengan warna merah. Pemimpin klasemen Ligue 1 2016/17, OGC Nice, seperti benar-benar menghayati hari raya yang jatuh pada 25 Desember itu.
Penulis: Sem Bagaskara
Usai mengalahkan Dijon 2-1 pada pekan ke-18 Ligue 1 2016/17 (18/12), Nice dipastikan meraih titel champion d'automne alias juara musim gugur.
Para personel Les Aiglons (Si Elang muda) merayakannya dengan bersama-sama memakai topi sinterklas berwarna merah usai pertandingan berakhir.
Warna merah muncul lagi ketika Nice melakoni partai terakhir mereka pada paruh pertama kompetisi di markas Bordeaux (21/12). Namun, kali ini warna tersebut tak melambangkan perayaan.
[video]http://video.kompas.com/e/5257841187001[/video]
Nice gagal menutup 2016 dengan manis setelah mereka ditahan imbang 0-0 oleh Bordeaux.
Kekecewaan Les Aiglons berlipat karena mereka harus kehilangan dua pemain sekaligus pada pengujung laga, yakni Mario Balotelli dan Younes Belhanda yang menerima kartu merah.
Balotelli diusir wasit karena kedapatan menendang Igor Lewczuk. Tak lama kemudian Belhanda menyusul keluar arena akibat "menunggangi" kaki Francois Kamano.
Kegagalan Nice menang tak membuat mereka kehilangan status sebagai juara musim gugur. Akan tetapi, anak asuh Lucien Favre mesti melihat para pesaing di jalur juara kembali mendekat.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.727 |
Komentar