Sulit membantah bahwa kesuksesan FC Barcelona meraup tujuh trofi di dua musim bersama Luis Enrique adalah karena kedahsyatan daya ledak trio MSN.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Maklum, di musim perdana el lucho (2014/15), trisula Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar mampu mengemas 122 dari total 175 gol Barca di seluruh kompetisi.
Kontribusi setara 69,7% dari total gol Blaugrana itu semakin menguat menjadi 75,7% di tahun kemarin, ketika sinergi MSN mencaplok 131 dari total 173 gol Barca di seluruh kompetisi.
Artinya, di masing-masing musim tersebut, sekitar 30% dan 25% gol tim disumbangkan oleh belasan pemain lain.
Beralih ke musim 2016/17, dominasi MSN di Camp Nou masih berlanjut.
Meski levelnya tersedikit dibandingkan dua musim awal, sekitar 58,6% dari total gol, jumlah 44 dari 75 gol ini tetap tergolong fantastis.
Terutama jika kita membandingkannya dengan pencapaian trisula BBC milik Real Madrid.
Dalam periode akhir Agustus, awal bergulirnya kompetisi resmi di 2016/17, hingga pengujung Desember, batas akhir medan laga sebelum pergantian tahun, trio Gareth Bale, Karim Benzema, dan Cristiano Ronaldo, hanya mampu mengemas 33 gol.
Jumlahnya berselisih 11 gol dari raihan MSN.
Tak cuma itu, dari perspektif assist, parameter lain yang dipakai guna menunjukkan prestasi pesepak bola, MSN juga mengungguli BBC dengan komparasi 26 berbanding 13.
Baca Juga:
- 10 Pemain Terbaik di Dunia pada 2016
- Klasemen Serie A pada 2016: Juventus Catat Rekor 100 Poin!
- Federico Bernardeschi, Si Nomor 10 Masa Depan Italia
Lagi-lagi MSN unggul dengan jarak lumayan jauh, 13 assist, ketimbang trio asal Santiago Bernabeu tersebut.
“Saya pikir ini (hasil bagus MSN) adalah tentang rasa kasih, pertemanan, dan kebahagiaan yang kami miliki karena bisa bermain bersama. Kami berlatih bersama, saling membantu guna menciptakan sejarah,” ujar Neymar menjelaskan kunci sukses MSN, saat diwawancarai CNN.
"Satu-satunya perbedaan adalah kami adalah tiga pemain yang dianggap bintang di negaranya masing-masing, bermain bareng di Barcelona," lanjutnya.
Neymar mungkin tidak sedang menjalani periode terbaik di musim ini. Sejauh ini sumbangsih golnya baru enam. Jaraknya sangat jomplang dari koleksi Messi yang berjumlah 23 gol, maupun Suarez (15 gol), bahkan Arda Turan (11 gol).
Namun, Neymar berkontribusi atas 13 assist bagi timnya. Tertinggi di antara pemain lain.
Ekstra Libur
MSN memang lebih dominan dari pada BBC. Messi dengan jumlah golnya, Suarez dengan menit mainnya, sedangkan Neymar dengan total assist miliknya.
Akan tetapi, semua statistik ini terkesan kurang bermakna apabila kita melihat komposisi di klasemen Primera Division La Liga.
Hingga menginjak jornada 16 (Madrid baru memainkan 15 karena ambil bagian di Piala Dunia Klub), Barca masih tertinggal tiga angka dari seteru abadinya tersebut.
Jarak bahkan amat mungkin kembali melebar jika Los Merengues memenangi laga tunda mereka kontra Valencia.
Artinya, jika tak mampu lebih mengoptimalkan setiap kesempatan, dan mentransformasi keunggulan di atas kertas statistik menjadi keunggulan di klasemen nyata, Barca harus bersiap melihat koleksi trofi Madrid di pengujung musim ini melebihi kumpulan silverware mereka.
[video]http://video.kompas.com/e/5257699270001[/video]
Tanda-tandanya sudah terlihat tatkala dalam empat bulan pertama kompetisi Madrid mengungguli Barca dengan perbandingan dua melawan satu piala.
Madrid meraih gelar Piala Super Eropa setelah menang atas Sevilla, dan mengukuhkan diri sebagai kampiun dunia di Piala Dunia Klub seusai mengalahkan Kashima Antlers.
Barca di sisi lain, baru kebagian satu trofi menyusul gelar Supercopa de Espana yang mereka rebut setelah memukul Sevilla. Misi menambah gelar masih tersaji di tiga ajang.
Selain mengejar poin Madrid di La Liga, Barca masih punya peluang di Liga Champion di mana mereka dihadang Paris St Germain, dan di Copa del Rey, di mana Messi dkk. baru melewati perlawanan Hercules dengan agregat 8-1.
Menyadari krusialnya peran trio MSN, Luis Enrique merasa perlu memberi jatah libur ekstra buat jagoan-jagoan asal Argentina, Uruguay, dan Brasil tersebut. Ketiganya tak disertakan dalam laga leg 2 Babak 32 Besar Copa kontra Hercules.
“Hal seperti ini biasa saya lakoni. Ketiganya memang tak pernah bermain di babak-babak awal Copa,” ungkap el lucho.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.727 |
Komentar