Bisa jadi banyak orang lebih menitikberatkan cerita sukses Leicester City pada sosok Jamie Vardy ataupun Riyad Mahrez. Wajar saja, dua pemain itu adalah penyumbang gol terbanyak bagi Leicester City.
Bahkan Mahrez adalah salah satu raja assist di liga musim lalu. Di luar mereka, N'Golo Kante justru adalah intan permata luar biasa yang dilahirkan lapangan hijau musim lalu.
Lahir di Paris, 25 tahun yang lalu, Kante bermain di klub Prancis bernama Caen sebelum hijrah ke Leicester City pada Agustus 2015 dengan harga transfer 5,6 juta euro.
Sebelumnya, bahkan Kante hanya bermain di divisi bawah Prancis saat menapaki karir di usia remaja.
Bersama Si Rubah, Kante adalah salah satu kepingan bagi berjalannya taktik Claudio Ranieri. Bermain di lini tengah, Kante merupakan seorang gelandang bertahan yang memiliki teknik bagus dan fisik yang prima.
Bertarung gigih di lapangan terlihat dari cara Kante menjadi benteng di tengah untuk menghadang serangan lawan. Tackle-tackle bersih yang diperlihatkannya jadi buah bibir khalayak tak terkecuali media.
Bukan berdebat soal penampilan duet Vardy-Mahrez yang mumpuni dalam menggedor pertahanan lawan. Namun, tanpa penyeimbang dalam menyerang dan bertahan, niscaya Leicester City tak akan mendapatkan hasil bagus.
[video]http://video.kompas.com/e/5257699270001[/video]
Peran penyeimbang itu dimainkan sempurna oleh N’Golo Kante. Tak dapat disangkal, salah satu kunci sukses penampilan memukau The Foxes musim lalu adalah sosok Kante.
‘Hasil tak akan pernah mengkhianati proses’, demikian bunyi sebuah kalimat bijak. Cara bermain dan kerja keras Kante membawanya pada timnas Prancis.
Pada uji coba di akhir Maret 2016 lalu, Didier Deschamps, sang pelatih Tim Ayam Jantan memanggil Kante. Untuk pertama kali, Kante menginjakan kaki di Clairefontaine, markas latihan timnas Prancis.
Les Blues saat itu sedang bersiap menghadapi perhelatan Piala Eropa yang dimainkan di negeri mereka sendiri.
Akhirnya saat itu pun tiba pada 30 Maret 2016. Kante melakoni laga perdananya bersama Prancis menghadapi Rusia dalam ajang uji coba.
Debut itu pun berbuah manis. Prancis tak hanya menang 4-2 tapi juga Kante berhasil mencatatkan namanya di papan skor sebagai salah satu pencetak gol malam itu di Stade de France.
Baca Juga:
- AS Roma Luncurkan Situs dan Laman Facebook Berbahasa Indonesia
- Ke Mana Ivan Rakitic?
- Bersama Pioli, Inter Milan Meningkat 2 Kali Lipat
Sekembalinya dari timnas, Kante terus konsisten bermain sempurna untuk Leicester City. Musim 2015-2016 pun berakhir di bulan Mei lalu. Kante hanya absen satu kali dari 38 pertandingan liga yang dijalani Leicester City.
Dengan hanya menelan tiga kekalahan sepanjang musim, Leicester City dan N’Golo Kante mencatatkan sejarah untuk pertama kali menjadi pemenang Liga Inggris.
Musim yang luar biasa dan menjadi cerita tak hanya di Inggris tapi berembus ke seluruh penjuru dunia.
Ketenangan bermain, ditopang tenaga kuda serta kemampuan beradaptasi dengan taktik, membuat Didier Deschamps membawa Kante untuk diikutsertakan ke Piala Eropa 2016, turnamen empat tahunan di Benua Biru.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar