Lebih lanjut Rony menekankan pentingnya memiliki sikap respek dan bekal pendidikan. Pria kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur, ini mengatakan sikap respek penting untuk sekarang dan nanti.
"Kalau punya sikap respek kepada pelatih, senior, dan orang lain, mereka juga akan menghargai balik. Hal itu akan mempermudah saat sudah keluar dari dunia basket," ujar Rony.
"Sama seperti pendidikan, apalagi Pak Erick Thohir (pemilik klub) sudah mengatakan dari awal kalau pendidikan itu di atas basket. Pendidikan harus tetap nomor satu karena ini modal penting setelah pensiun," kata Rony.
Guna memenuhi tanggung jawab yang dibebankan klub kepadanya, Rony mengaku telah berkoordinasi dengan pelatih kepala Satria Muda Youbel Sondakh.
Rony mengatakan dia merasa beruntung karena Youbel memiliki pemikiran yang sama.
"Saya dan Youbel sudah seirama. Saya tahu dia seperti apa, Youbel juga paham saya gimana. Dia juga tipe pekerja keras, jadi enak saja kalau sudah sepaham," kata Rony.
"Kami sadar tanggung jawab kami besar, tetapi kami punya misi yang sama. Semoga kami bisa mengemban tugas," ucap Rony.
Rony resmi pensiun sebagai pemain Satria Muda seusai membawa tim yang identik dengan warna biru itu menjuarai turnamen Perbasi Cup 2016, Oktober lalu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Humas Satria Muda |
Komentar