Akan tetapi, Suso mendapati awal berat di San Siro. Musim lalu, Milan meminjamkan gelandang serang itu ke Genoa.
Kembali ke Milan, kesempatan buat Suso akhirnya diberikan Vincenzo Montella.
“Ia tak takut mengambil risiko, mampu menggali kemampuan terbaik timnya, dan memberikan kesempatan kepada semua pemain,” begitu puji Suso untuk sang pelatih.
Koleksi lima gol Suso musim ini di Rossoneri hanya kalah dari striker Carlos Bacca. Soal assist, setengah lusin yang ia berikan jauh meninggalkan rekan-rekannya.
Suso berada di tempat kedua di daftar pemberi operan kunci (1,6 per laga), tembakan (2,5 per laga) dribel (2 per gim), ketiganya hanya kalah dari Giacomo Bonaventura.
Ruang peningkatan masih terbuka buat Suso. Akurasi operannya terbilang rendah, 78,7 persen saja (di peringkat ke-17 di Milan).
Begitu pula rataan operan, yang hanya 29,3 buah per partai (peringkat ke-13).
Namun, sulit menyangkal bahwa pemain muda ini adalah andalan Rossoneri.
Suso mengaku bahwa Montella secara pribadi memberikan kepercayaan diri baginya sehingga ia merasa nyaman, fisik maupun mental.
"Saat merasa nyaman, saya tahu bisa selalu bermain sejak awal. Kembali ke pelatih, ia berani menurunkan pemain muda, yang sebenarnya sulit ia lakukan dalam profesinya,” tutur pemain yang pernah dipinjamkan Liverpool ke Almeria ini.
Ya, pengaruh sang arsitek yang terbilang muda itu terasa sampai pembentukan tim Milan, yang juga terasa belia.
“Menyenangkan melihat rekan setim yang juga muda. Namun, harus dikatakan bahwa bila pemain tampil baik, umur sekadar angka,” kata Suso.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.727 |
Komentar