Berada di kota besar tak selamanya menyenangkan. Hal itulah yang dirasakan striker Arsenal, Alexis Sanchez.
Sudah sekitar dua tahun Sanchez bermukim di London sejak direkrut Arsenal pada 2014. Total 56 gol dan 35 assist ia berikan untuk klub berjulukan The Gunners.
Diakui Sanchez, hidup di ibu kota Inggris memang menyenangkan, tetapi terkadang bikin stres. Salah satu hal yang bikin sang pemain mumet adalah kemacetan yang kerap terjadi di jalanan.
Menurut riset baru yang dilakukan oleh INRIX Traffic Scorecard, London adalah kota paling macet dunia. Penilaian tersebut didasarkan atas waktu rata-rata yang dihabiskan untuk macet-macetan di jalanan.
"Saya menjelajahi kota saat ada waktu luang, tetapi biasanya lebih suka di rumah. London terkadang membuat stres karena sangat ramai dan kotanya besar," tutur Sanchez dikutip Mirror.
Baca juga:
- Hukuman Dipangkas, Real Madrid Bisa Belanja Pemain pada Musim Panas 2017
- Kekuatan Uang Klub China Bikin Conte Khawatir
- Pemain Paling Kreatif di Premier League Siap Gabung Marseille
"Rutinitas kami sebagai pemain bisa terlalu memakan energi. Anda main satu demi pertandingan, bertemu orang baru setiap hari, dan bepergian. Itulah sebabnya saya mencoba segera bersantai setelah dapat waktu senggang," kata bintang Cile itu.
Apakah 'ketidaknyamanan' di London bisa membawa Sanchez angkat kaki dari The Gunners?
Masa depan Sanchez di Arsenal memang tengah menjadi pergunjingan. Dengan kontrak tersisa 18 bulan lagi, penyerang berusia 28 tahun itu belum membubuhkan hitam di atas putih untuk perjanjian kerja yang baru.
Menurut The Telegraph, Sanchez menolak untuk menandatangani kontrak baru kecuali permintaannya untuk gaji yang lebih tinggi dipenuhi oleh klub.
Situs Total Sportek melaporkan bahwa Sanchez adalah pemain Arsenal dengan gaji tertinggi, yakni 140 ribu pounds (Rp 2,3 miliar) per pekan.
[video]http://video.kompas.com/e/5253435963001[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Mirror |
Komentar