Setelah OCA Coordination Committee (Coorcom) V Meeting, pekan lalu di Jakarta, dipastikan kegiatan yang harus dilakukan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) semakin padat.
Penulis: Dede Isharrudin
Apalagi saat Coorcom tersebut, Inasgoc mengeluarkan jadwal penting yang harus dipenuhi para pemangku kebijakan dan 45 negara peserta pesta olahraga bangsa Asia itu.
Terdapat delapan agenda yang mengikat Inasgoc dan negara peserta Asian Games (AG) pada 2017, antara lain pertemuan technical delegate pertama yang dijadwalkan Maret dan pelaksanaan test event 10 cabang olahraga yang sudah dipastikan digelar pada November 2017.
"Jadwal yang sudah ditetapkan ini tidak bisa diubah lagi karena waktu tinggal 18 bulan. Tak hanya negara-negara peserta yang harus memenuhinya, Inasgoc dan OCA juga terikat dengan jadwal itu," kata Presiden Inasgoc, Erick Thohir.
Setelah 2017, tahun 2018 akan jauh lebih padat. Saat itu, semua sistem secara online yang berkaitan dengan akomodasi, registrasi atlet serta media, dan banyak hal harus sudah siap. Pada periode ini kerja profesional Inasgoc akan menemui tantangan terbesarnya.
Tantangan Anggaran
Hanya, di tengah tugas besar itu, Inasgoc mendapat tantangan lain berupa pembatasan anggaran. Dari rencana 8 triliun rupiah, hanya 4 triliun rupiah yang akan direalisasikan. Alhasil, Inasgoc akan menjalankan pemangkasan anggaran.
Salah satu opsi yang diambil adalah pengurangan nomor pertandingan. Meski cabang yang dipertandingkan sudah ditetapkan menjadi 41 cabang, nomor pertandingan akan banyak berkurang.
"Kami masih mengkaji terkait pemangkasan nomor tersebut. Tentu nomor-nomor non prioritas kami yang akan diusulkan untuk dicoret. Demikian pula dengan live streaming pertandingan AG. Kami akan mengutamakan cabang Olimpiade," ucap Erick.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar