Kesan gelandang Fiorentina, Borja Valero, selama di Real Madrid ternyata tidak menyenangkan. Ia mengaku kurang menikmati momen ketika membela klub berjulukan Los Blancos itu.
Real Madrid adalah tempat Borja Valero menimba ilmu semasa kecil dan remaja. Ia masuk tim junior ketika berusia 11 tahun.
Borja sampai naik tingkat ke tim senior, tetapi tidak lama. Mantan anggota timnas U-17 Spanyol itu hanya diberi kesempatan tampil dua kali.
Borja mengungkapkan bahwa tuntutan besar dan melimpahnya pemain bertalenta membuat banyak anak di akademi Madrid mengalami kesulitan dalam naik tingkat, termasuk dirinya. Hal itulah yang membuat ia kehilangan nikmat bermain sepak bola.
Baca juga:
- Hukuman Dipangkas, Real Madrid Bisa Belanja Pemain pada Musim Panas 2017
- Kekuatan Uang Klub China Bikin Conte Khawatir
- Pemain Paling Kreatif di Premier League Siap Gabung Marseille
"Bagi saya, sepak bola sangat menyenangkan. Namun, semua berubah setelah gabung ke Madrid pada usia 11 tahun," kata pria yang kini berumur 31 tahun itu.
"Saat itu, sekitar 300 anak ingin maju, tetapi 85 persen dari mereka tidak berhasil. Saya melihat anak-anak yang patah hati karena tak bisa masuk (tim inti)," tutur Borja.
Lepas dari Real Madrid, Borja melanjutkan karier ke Mallorca, West Bromwich Albion, Villarreal, dan Fiorentina. Kariernya paling bersinar bersama tim yang disebut terakhir.
Memang, tidak ada prestasi luar biasa selama Borja memperkuat Fiorentina. Pencapaian terbaiknya adalah menjadi runner-up Coppa Italia 2013-2014.
Namun, setidaknya statistik Borja patut diacungi jempol. Membela Fiorentina selama 4 tahun sejak 2012, ia membukukan 15 gol dan 37 assist dalam 189 aksi.
[video]http://video.kompas.com/e/5251593761001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Marca |
Komentar