Juventus mengaku menderita saat menjamu AS Roma pada Sabtu (17/12). Data pertandingan di situs Lega Serie A menguatkan pengakuan tersebut.
Penulis: Riemantono Harsojo
AS Roma unggul dalam penguasaan bola, yakni 58 berbanding 42 persen. Seperti Juventus, I Lupi (Si Serigala) juga memiliki tujuh kesempatan mencetak gol.
Sebenarnya bukan hanya ancaman Roma yang membuat Juventus menderita setelah memimpin satu gol sejak menit ke-14 melalui tendangan Gonzalo Higuain.
Juventus tidak nyaman karena gol kedua tidak kunjung datang. Padahal, I Bianconeri (Si Putih Hitam) memiliki banyak kesempatan melepas tembakan ke gawang Roma.
Baca juga:
- Rexy Mainaky Targetkan Medali Emas untuk Thailand pada Olimpiade Tokyo 2020
- Ini Rapor Manajer Top Premier League di Festive Season
- 5 Pemain 'Flop' pada Piala AFF 2016
Peluang-peluang Juventus tidak berbuah gol karena digagalkan oleh kiper Roma, Wojciech Szczesny.
Kiper asal Polandia itu setidaknya melakukan dua penyelamatan gemilang, yakni ketika tangan dan kakinya menangkis tendangan Stefano Sturaro dari jarak dekat (menit ke-69 dan 88).
Pada menit ke-39, Szczesny menangkis tembakan Higuain dari jarak dekat. Namun, setelah bola hadangannya keluar lapangan baru diketahui Higuain dalam posisi offside.
Sepanjang pertandingan, Szczesny melakukan lima penyelamatan, sementara kiper Juventus, Gianluigi Buffon, hanya dua.
Setelah pertandingan, Buffon tidak menyembunyikan kekagumannya terhadap penampilan hebat Szczesny.
“Higuain? Saya menyaksikan gol fantastis. Saya melihat penampilan hebat (Mario) Mandzukic, (Paulo) Dybala, dan Szczesny, yang melakukan dua penyelamatan hebat. Kami menderita karena dia mengangkat Roma,” kata Buffon kepada Premium Sport.
Ya, Szczesny bagaikan kuda-kuda Si Serigala. Kiper pinjaman dari Arsenal itu membuat Roma tetap berdiri kokoh melalui aksi-aksi penyelamatannya dan membuat tim bisa lebih fokus menyerang untuk mencari gol balasan.
Melakukan penyelamatan gemilang dan dipuji Buffon, Szczesny tidak puas.
“Semua penyelamatan tidak ada artinya jika Anda tidak menang,” ujarnya kepada Tuttojuve.
La Gazzetta dello Sport memilih Szczesny sebagai pemain terbaik Roma di pertandingan Sabtu lalu.
Kiper berusia 26 tahun itu mendapat nilai 7. Sementara rekan-rekannya mendapat nilai antara 5 dan 6.
Bukan sekali ini saja Szczesny menjadi bintang Roma. Di laga pekan ke-16 melawan Milan (12/12), dia menepis penalti Mbaye Niang sehingga skor tetap 0-0. Roma akhirnya menang 1-0.
Data di Lega Serie A menunjukkan, pada musim ini Szczesny telah melakukan 66 penyelamatan dari 17 penampilan. Namun, dia bukan yang terbanyak melakukan penyelamatan.
10 Besar Penyelamatan Terbanyak
- Alex Cordaz (Crotone) - 83/16 partai
- Josip Posavec (Palermo) - 69/17 partai
- Lukasz Skorupski (Empoli) - 67/15 partai
- Wojciech Szczesny (Roma) - 66/17 partai
- Andrea Consigli (Sassuolo) - 65/17 partai
- Gianluigi Donnarumma (Milan) - 63/17 partai
- Albano Bizzarri (Pescara) - 63/17 partai
- Samir Handanovic (Inter) - 59/17 partai
- Marco Storari (Cagliari) - 56/15 partai
- Stefano Sorrentino (Chievo) - 56/17 partai
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar