Final Super Series tahun ini berakhir tanpa satu wakil dari Indonesia yang menjadi finalis. Pencapaian terbaik pebulu tangkis Indonesia adalah semifinal dalam turnamen yang digelar di Hamdan Sports Complex, Dubai, UEA, 14-18 Desember itu.
Penulis: Aprelia Wulansari
Pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto, mentok di semifinal setelah dikalahkan pasangan asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, 21-19, 17-21, 21-9.
“Kami bermain kurang lepas di gim ketiga. Kami tak terlalu bisa mengontrol permainan di lapangan,” ucap Debby.
Apalagi, permainan pasangan suami-istri Adcock itu sangat agresif dan seakan tak mau memberikan ruang untuk Praveen/Debby mengembangkan permainan di gim ketiga.
Alhasil, Praveen/Debby, yang merupakan juara All England, mengakhiri perjalanan Indonesia di Final Super Series.
Sementara itu, sebanyak tiga pasangan Indonesia lainnya yang juga tampil di ajang berhadiah total 1 juta dolar AS (setara 13,3 miliar rupiah) ini harus tersingkir sejak fase grup.
Baca Juga:
- Kemampuan Finansial Man United Bikin Herrera Waswas
- Vladimir Vujovic Isyaratkan Pensiun Tahun Ini
- Masih Ada Keraguan terhadap Balotelli
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bahkan harus mengundurkan diri dari turnamen karena cedera yang dialami Liliyana, sedangkan pasangan ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, harus puas hanya sampai di fase grup.
Torehan Axelsen dan Chen
Final Super Series ini berjalan berbeda bagi pemain Denmark, Viktor Axelsen, dan pemain China, Chen Qingchen.
Ya, Axelsen meraih gelar juara dan menjadi pebulu tangkis tunggal putra Denmark pertama yang mampu meraih titel juara Final Super Series. Nomor tunggal putra selama ini didominasi oleh Malaysia, China, dan Jepang.
“Pertandingan final yang saya jalani memang bukan menunjukkan penampilan terbaik. Tapi, saya telah menjalani tahun yang luar biasa. Saya bangga dengan pencapaian di 2016,” ucap Axelsen seperti dilansir Badminton Europe.
Bagi Chen, Final Super Series tahun ini merupakan penampilan bersejarahnya. Tampil perdana di ajang bergengsi ini, Chen meraih dua gelar juara, yakni di ganda putri dan di ganda campuran.
Chen, yang masih berusia 19 tahun, menyamai rekor pemain Denmark, Christinna Pedersen, yang bisa meraih dua gelar juara dalam satu turnamen Final Super Series. Pedersen melakukannya pada 2013.
[video]http://video.kompas.com/e/5252399167001[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar