Sadio Mane, Ingin Balas Jasa ke Senegal

Sebentar lagi Liverpool akan kembali kehilangan seorang pemain terbaiknya. Sadio Mane bakal memperkuat timnas Senegal di Piala Afrika 2017 pada awal tahun depan.

Penulis: Dwi Widijatmiko

Piala Afrika masuk dalam kalender FIFA. Sesuai aturan FIFA, untuk sebuah turnamen di bawah mereka, pemain harus dilepas klub ke timnas selambat-lambatnya dua pekan sebelum kick-off. Liverpool berarti akan kehilangan Mane selepas festive season.

Absensi itu tidak bisa dicegah Liverpool. Mane sudah ngebet ingin memperkuat Senegal di Piala Afrika bulan depan. Dia berharap pengalaman di Gabon 2017 akan lebih oke daripada di Guinea Ekuatorial dua tahun sebelumnya.

Pada Piala Afrika 2015, yang merupakan Piala Afrika pertama buat Mane, gelandang kelahiran 10 April 1992 itu tidak bisa memberikan performa terbaik.

Mane mengalami cedera otot betis saat memperkuat Southampton menghadapi Arsenal pada 1 Januari 2015. Dia absen pada pertandingan pertama fase grup melawan Ghana.

Mane baru bisa tampil di dua laga berikutnya. Tapi, bermain tidak dalam kondisi terbaik, dia tak bisa mencegah kegagalan Senegal lolos dari fase grup.

Sekarang Mane sudah lebih bagus daripada 2015. Statistik permainan jelas memperlihatkan bahwa performanya saat ini lebih baik dan lebih menentukan dari pada musim lalu ketika ia masih membela Southampton.

Hal itu pula yang membuat Liverpool sebetulnya ogah kehilangan Mane. Apabila Senegal mampu melangkah jauh, Mane bisa absen di tujuh partai penting.

Laga-laga itu adalah kontra Manchester United (14/1), Swansea (21/1), Chelsea (1/2), dan Hull (4/2) di Premier League; babak III Piala FA melawan Plymouth Argyle atau Newport County (7/1); serta dua semifi nal Piala Liga versus Southampton (11/1 dan 25/1).

"Tidak perlu terkejut apabila kami bergerak di bursa transfer pemain menyikapi apa yang terjadi di Piala Afrika," kata Juergen Klopp kepada Guardian. Sang manajer memberikan isyarat bahwa Liverpool bisa tergerak membeli pemain baru seturut kepergian Mane ke Piala Afrika.

Cinta Tanah Kelahiran

Liverpool sebetulnya berpotensi kehilangan dua pemain selama Piala Afrika. Mereka juga punya Joel Matip, bek asal Kamerun. Namun, Matip belakangan memilih bertahan di Merseyside.

"Bersyukur Matip tetap di sini, tapi saya paham situasi Mane berbeda. Sadio tinggal di Senegal, sementara Joel tumbuh di Jerman," kata Klopp lagi.

Seperti diutarakan Klopp, rasa cinta kepada negara yang dimiliki Mane lebih besar daripada Matip. Sejak meniti karier sebagai pesepak bola, Mane sudah bertekad memberikan balik kepada Senegal, terutama daerah kelahirannya.

Baca Juga:

• Demi Hentikan Juventus, Berluconi Ingin Ganti Semua Wasit Serie A
• Jawaban Sadio Mane Setelah Cetak Gol Menit Ke-94
• Sambil Tertawa, Griezmann Ungkap Tujuan Selanjutnya

Mane lahir dan tumbuh di desa kecil di Bambali, jauh di sebelah selatan Senegal. Seorang muslim yang taat, ayah Mane adalah imam di sebuah masjid lokal.

Masjid itu sekarang sudah direnovasi menjadi jauh lebih megah dengan biaya dari Mane. Sang gelandang, yang kini berstatus termahal di Afrika setelah dibeli Liverpool dengan harga 34 juta pound, juga berencana memakai uangnya untuk membuat proyekproyek lain di daerahnya.

"Orang tua mengajarkan agar saya tidak pernah lupa pada asal-usul. Itu sebabnya saya mematuhi aturan Islam. Saya tidak menyentuh alkohol dan berdoa lima kali setiap hari, selalu seperti itu. Saya juga selalu punya niat memberikan balik kepada daerah saya," ujar Mane.

Tentu saja hal itu juga berarti memberikan yang terbaik bagi tim nasional saat Mane sekarang sudah menjadi salah satu pemain penting di Benua Hitam.