Pemain Chapecoense, Alan Ruschel, mengaku sempat berpindah tempat duduk saat detik-detik akhir menjelang kecelakaan pesawat jatuh di Kolombia, 28 November 2016.
Ruschel, 27 tahun, menjadi salah satu dari enam korban yang selamat dalam tragedi tersebut.
Ia mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan menuju Kolombia untuk melakoni pertandingan final Copa Sudamericana 2016 melawan Atletico Nacional.
Pada sesi konferensi pers pertamanya setelah kecelakaan, Sabtu (17/12/2016), Ruschel mengisahkan tragedi yang menewaskan sebagian besar rekan-rekan setimnya itu.
Chapecoense plane crash: Seat swap may have saved full back Alan Ruschel https://t.co/fxIoLBje0e
— Sky News (@SkyNews) December 18, 2016
Saat berada di dalam pesawat, pemain yang berposisi sebagai full back itu mengaku sempat duduk di kursi bagian belakang.
Namun sang direktur klub, Cadu Gaucho, tiba-tiba meminta Ruschel untuk pindah tempat duduk.
Posisi tempat duduk itu rupanya menjadi salah satu kemungkinan yang membuat Ruschel terselamatkan.
"Cadu Gaucho meminta saya untuk duduk lebih ke depan dan membiarkan wartawan duduk di belakang. Saya awalnya tidak mau. Namun, saya melihat Jackson Follman (kiper Chapecoense), dan kemudian dia meminta saya untuk duduk di sampingnya," tutur Ruschel.
"Hanya Tuhan yang dapat menjelaskan mengapa saya bisa selamat dari kecelakaan. Tuhan memberikan saya kesempatan kedua," ucap Ruschel.
Follman juga menjadi salah satu korban selamat. Namun, kiper 24 tahun itu dipastikan pensiun dini karena kakinya harus diamputasi.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Reuters |
Komentar