Menjelang pertarungan besar melawan Manchester City pada Minggu (18/12/2106[video]http://video.kompas.com/e/5246839941001[/video]), rasanya hal terbaik yang harus dilakukan oleh Arsenal ialah membersihkan semua noda buntut kekalahan dari Everton.
Penulis: Dedi Rinaldi
Setelah semuanya bersih, maka yang harus dilakukan Arsenal berikutnya ialah membangkitkan mental membunuh kala melawan The Citizens.
Kekalahan dari Everton 1-2 pada Selasa (13/12/2016) memang cukup mengguncang karena Arsenal tengah berada dalam momen yang bagus. Kekalahan itu dikhawatirkan akan memengaruhi kans mereka untuk memenangi gelar juara.
Dengan kekalahan tersebut, Arsenal telah tertinggal enam angka dari pemuncak klasemen, Chelsea. Karena itu, satu-satunya cara untuk terus mendekatkan diri dengan tampuk juara adalah memenangi pertarungan melawan City.
Legenda Arsenal, Ian Wright, menyoroti bahwa kondisi Arsenal yang tengah berada dalam performa terbaik telah membuat mereka mendapatkan rasa aman yang salah.
[video]http://video.kompas.com/e/5246844159001[/video]
Karena itu, satu-satunya cara yang bisa dilakukan ialah Arsenal harus mengembangkan kemampuan insting membunuh.
“Semua orang mengatakan bahwa mental Arsenal sudah berbeda dan pertahanan mereka semakin baik. Namun, semua itu tidak terlihat tanda-tandanya saat bertemu Everton. Inilah alasan mengapa Arsenal harus mengembangkan insting membunuh,” kata Wright.
Tampaknya, apa yang dikatakan Wright sepaham dengan kiper Petr Cech. Bahkan, Cech menyatakan pertemuan melawan City harus dimaknai sebagai laga yang bernilai enam poin.
Kemenangan atas pasukan Pep Guardiola itu dianggap sangat bagus tidak hanya dari sisi pengumpulan poin, melainkan juga untuk pembentukan mental.
Taktik Macet
Apa yang dikatakan Wright dan keyakinan pada Cech memang pantas dicermati oleh seluruh komponen Arsenal. Pasalnya, saat kalah melawan Everton, Manajer Arsene Wenger menuding para pemainnya tidak melakukan taktik seperti yang diminta.
Wenger mengaku amat frustrasi melihat bagaimana cara timnya kemasukan gol dan ia menuding tim tidak mengantisipasi serangan lawan sesuai dengan persiapan yang mereka lakukan sebelumnya.
Padahal, selama ini Wenger terkenal sangat setia membela pemainnya. Semua mengenai kesalahan anak buah selalu ditanggung ketika berhadapan dengan media. Namun, kali ini Wenger seperti melepasnya tanpa berusaha menutupi.
“Kami menghukum diri sendiri dengan tidak menghormati aturan yang kami sepakati sebelum pertandingan,” tutur Wenger dengan geram.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar