Gabriel Barbosa membuat 56 gol dalam 152 pertandingan bareng Santos. Ia bahkan diidentifikasikan sebagai penerus Neymar, yang juga merupakan jebolan Santos.
Penulis: Anggun Pratama
Kendati begitu, pengalaman perdananya bertualang di Eropa tak berjalan bagus. Di Inter, Gabigol belum bisa bersinar.
Pria berusia 20 tahun ini cuma mendapat kesempatan bermain selama 16 menit sejak musim 2016/17 bergulir. Laga itu adalah saat Inter bermain imbang 1-1 dengan Bologna pada 25 September 2016.
Peluang bermain itu makin kecil karena Inter sekarang cuma mentas di Serie A setelah gugur di ajang Liga Europa.
Tak heran pertanyaan soal kualitas Gabigol muncul karena tiga pelatih Inter yang datang sejak dirinya ke Inter di awal musim ini tak juga memberikannya banyak kesempatan bermain.
Total 16 menit bermain itu hadir di era Frank de Boer. Bersama pelatih interim Stefano Vecchi, Gabigol tak mendapat peluang.
Bersama Stefano Pioli pun Gabigol harus rela terus menjadi pemain yang menghangatkan bangku cadangan.
Gabigol jelas merasa punya kemampuan buat menghasilkan perbedaan dalam permainan Inter, terutama dari sisi eksplosivitas daya gedor Tim Biru-Hitam.
Hanya, ketika pelatih tidak memainkan seorang pemain, tentu mereka punya alasan, entah dari sisi taktik atau dari performa sang pemain tersebut.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.724 |
Komentar