Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis meyakini bahwa kepastian akan perginya Jorge Lorenzo pada akhir tahun jadi gangguan tersendiri saat tim menjalani musim balap MotoGP 2016.
"Konsistensi umumnya membawa hasil bagus. Tentu saja tidak selalu, karena kamu bisa kinsisten dalam hal jelek!" kata Jarvis yang dirilis Crash.net.
"Namun, jika kamu tidak mendapatkan gangguan lain, jika kamu bisa fokus dengan pekerjaanmu, umumnya konsistensi akan berguna karena untuk menang di level ini, kamu butuh semua hal berjalan dengan benar," ujar Jarvis.
Ketika Valentino Rossi (Italia) mengumumkan sudah resmi memperpanjang kontrak dengan Yamaha pada seri pembuka musim, GP Qatar (Maret), banyak pihak yakin bahwa Lorenzo akan mempertimbangkan untuk menerima tawaran dari tim lain.
Yamaha mengajukan tawaran kontrak baru dengan nilai paling besar dalam sejarah karier Lorenzo, bersamaan dengan mereka memberikan tawaran kontrak kepada Rossi.
Rossi mengambil tawaran tersebut, sementara Lorenzo menunda untuk memberikan tanda tangan. Jarvis mencurigai bahwa Ducati sudah mengajukan tawaran kepada Lorenzo.
Lorenzo akhirnya secara resmi mengonfirmasi bahwa dia akan bergabung dengan Ducati Team mulai 2017. Lorenzo mengumumkan hal ini pada pertenghan April, ketika dia baru menjalani tiga seri.
Lorenzo masih punya 15 seri untuk dijalani bersama Yamaha. Dengan ban Michelin kembali ke MotoGP pada 2016, Lorenzo lima kali finis di uruatan pertama atau kedua dalam enam seri perdana.
Posisinya mulai goyah setelah gagal finis pada seri ketujuh, GP Catalunya, karena tertabrak Andrea Iannone (Ducati) yang terjatuh.
Lorenzo kehilangan posisinya di puncak klasemen dan terlempar ke urutan ketiga. Kondisi cuaca yang tidak bagus pada beberapa balapan berikutnya makin memperburuk pencapaian Lorenzo.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | crash.net |
Komentar