Chapecoense tidak memiliki rencana untuk mendatangkan pemain berlabel bintang seperti Ronaldinho. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Ivan Tozzo pada Jumat (9/12/2016).
Klub asal Brasil tersebut kehilangan 19 pemainnya setelah tim berjulukan Big Green tersebut mengalami kecelakaan pesawat di Kolombia pada 28 November 2016.
Tragedi yang dialami Chapecoense mengundang simpati dunia sepak bola. Sejumlah pemain besar yang sedang menganggur seperti Ronaldinho, Juan Riquelme, dan Eidur Gudjohnsen menawarkan jasa mereka untuk memperkuat Chapecoense.
Tozzo mengapresiasi tawaran dari sejumlah pemain bintang tersebut. Namun, Tozzo lebih memilih mencari pemain muda untuk membangun skuad baru.
"Kami mengesampingkan membawa pemain terkenal atau pemain yang sudah mapan karena kami tidak pernah merekrut pemain semacam itu untuk klub kami. Selain itu, semua orang mengenal kami sebagai klub yang sederhana dan kami tidka memiliki sumber dana yang besar seperti klub besar lain," kata Tozzo kepada Marca.
"Kami mungkin akan membangun skuad dengan pemain muda yang berada di divisi kedua atau pemain yang tidak direkrut oleh klub divisi pertama," ujarnya.
Chapecoense adalah klub yang berasal dari kota kecil Chapeco. Mereka promosi ke kasta tertinggi Liga Brasil pada 2014 untuk kali pertama sejak 1970-an.
Mereka kemudian lolos ke final Copa Sudamericana setelah mereka mengalahkan 2 tim terbaik Argentina yakni San Loronzo dan Independiente, serta klub terbaik Kolombia, Junior.
Kecelakaan pesawat membuat mereka tak tampil di final. Namun, mereka ditetapkan sebaai juara Copa Sudamericana 2016 oleh Conmebol pada Senin (5/12/2016). Gelar juara untuk Chapecoense merupakan usulan dari lawan klub tersebut pada babak final, Atletico Nacional (Kolombia).
CHAMPIONS! @ChapecoenseReal...https://t.co/tVkpig2IGf #ForçaChape pic.twitter.com/SuvpW69ZjJ
— beIN SPORTS USA (@beINSPORTSUSA) December 5, 2016
Editor | : | |
Sumber | : | Marca |
Komentar