Bagi tim sekelas Juventus, kalah tiga kali dari tujuh pertandingan tandang bukanlah hal yang baik. Ancaman untuk menelan kekalahan tandang keempat kini datang dari rival sekota, Torino, yang akan mereka hadapi pada Minggu (11/12/2016).
Penulis: Thomas Rizal
Derby della Mole alias derbi Turin antara kedua tim musim ini akan semakin menarik melihat status ketajaman kedua tim hingga giornata 15 musim ini.
Juventus telah mengoleksi 32 gol, unggul satu gol atas Torino. Hanya AS Roma yang mampu mencetak gol lebih banyak dibandingkan kedua tim tersebut, yakni 35 gol.
Jika menilik dari ketajaman lini depan, trio attacante Torino, Adem Ljajic-Iago Falque-Andrea Belotti, jelas lebih tajam dibanding duet penyerang Juventus, Gonzalo Higuain dan Mario Mandzukic.
Trio Il Toro sudah mencetak 22 gol atau dua kali lipat dari torehan gol duet Juve. Namun, hal ini justru menunjukkan ketergantungan Torino terhadap trio penyerangnya itu.
Seperti ketika kalah 0-2 dari Sampdoria pada pekan lalu. Ketika lawan bisa menguasai bola dan aliran bola kepada trio penyerang ini terhenti, Torino seperti mati kutu. Tentu ketika melawan Juventus, hal tersebut tidak boleh terulang.
Allenatore Torino, Sinisa Mihajlovic, berjanji bahwa timnya akan segera bangkit dari kekalahan itu.
"Kami menghormati Juve. Namun, jika kami bermain seperti toro (banteng, simbol Torino), kami bisa mengalahkan siapa pun," ujar Miha seperti dilansir Football Italia.
TAHUKAH ANDA
- Derby della Mole adalah laga derbi tertua di Italia. Kedua tim pertama kali berjumpa di Liga Prima Categoria, 13 Januari 1907. Torino menang 3-2.
- Nama derbi itu mengacu pada bangunan pencakar langit bernama Mole Antonelliana, karya Alessandro Antonelli, seorang arsitek Italia kelahiran 14 Juli 1798.
Mantan pelatih AC Milan itu tentunya tidak ingin sang rival sekota merusak keangkeran Stadion Olimpico musim ini. Dalam tujuh laga kandangnya, Belotti dkk. sukses mengemas lima kemenangan dan dua kali imbang.
Belum lagi, dalam dua laga Serie A terakhir, Juventus selalu kebobolan. Meski masih berstatus sebagai tim yang paling sedikit kebobolan (hanya 13 kali kemasukan), hal tersebut membuktikan ada sedikit permasalahan di lini pertahanan Juventus.
Cedera yang dialami Leonardo Bonucci dan Andrea Barzagli tampaknya mulai memengaruhi kesolidan lini pertahanan Juve.
Celah inilah yang harus dimanfaatkan Il Toro apabila ingin mengulangi kemenangan seperti yang terakhir kali dirasakan di musim 2014/2015.
Salah satu hal positif dari kubu Juventus adalah pulihnya kepercayaan diri Higuain, setelah kembali mencetak gol ketika Juventus menang 2-0 atas Dinamo Zagreb, dalam laga pamungkas fase grup Liga Champion 2016/2017.
[video]http://video.kompas.com/e/5237123523001[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.723 |
Komentar