Sevilla mengalami kekalahan mengejutkan dari penghuni zona merah, Granada, pada pekan ke-14 La Liga 2016/17. Jika tak segera bangkit, pukulan lanjutan berpotensi datang di Stadion Balaidos, Minggu (11/12/2016).
Penulis: Sem Bagaskara
Sevilla kalah 1-2 di markas Granada, meski mereka unggul dalam aspek penguasaan bola (51 persen berbanding 41) dan tembakan (17- 11).
Arsitek Sevilla, Jorge Sampaoli, pernah menegaskan bahwa skuat besutannya lebih mengutamakan identitas, ketimbang trofi juara La Liga. Di tangan Sampaoli, Los Nervionenses memainkan sepak bola atraktif berbasis penguasaan bola.
Persentase penguasaan bola Samir Nasri cs. (58,5 persen) musim ini bahkan hanya kalah dari Barcelona (61,8).
Identitas itulah yang akan diandalkan Sampaoli untuk menantang Celta Vigo pada pekan ke-15 La Liga.
Sevilla mesti hati-hati. Celta pernah menyakiti tim yang mengandalkan filosofi penguasaan bola.
[video]http://video.kompas.com/e/5235719880001[/video]
Kejadian tersebut muncul pada pekan ke-7 di mana Os Celestes (Si Biru Langit) mengandaskan Barcelona 4-3 di Balaidos. Ketika itu, Iago Aspas membintangi kemenangan Celta via torehan sebiji gol plus satu assist.
Gaya sepak bola menekan ala Celta plus ketajaman Aspas akan menjadi ancaman Sevilla.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.723 |
Komentar